Jakarta - FA, 13 tahun, dan VAK, 11 tahun, sedang bercengkerama
di depan sebuah toko di Pasar Babat, Lamongan, Jawa Timur, ketika seorang
polisi tak berseragam mendatangi mereka, Senin, 15 Juni 2015, siang. Tanpa
basa-basi, petugas itu mengajak VAK ke kantor Kepolisian Sektor Widang, yang
masuk wilayah Kepolisian Resor Tuban, Jawa Timur.
Mendadak didatangi orang tak dikenal, dan kemudian membawa pergi temannya, membuat FA panik. Remaja itu lalu bergegas mengadu kepada Fajar, seorang pedagang di pasar tersebut. “VAK digowo wong (dibawa orang),” kata FA, Namun Fajar, yang masih kerabat FA, tak menghiraukannya. FA lalu buru-buru mengikuti aparat yang membawa sahabatnya itu agar tak ketinggalan jejak. Tapi upayanya membantu sang teman malah membuatnya terseret masalah. Ia diperlakukan kasar oleh oknum petugas tersebut.
Aktivis Koalisi Perempuan Ronggolawe, Imanul Isthofaina, mengatakan FA sebetulnya sempat bertanya baik-baik kepada oknum itu. Namun, bukan jawaban yang diterima, melainkan sebuah pukulan yang mendarat di pipi kirinya. Kejadian itu disaksikan sejumlah pedagang Pasar Babat.
Mendadak didatangi orang tak dikenal, dan kemudian membawa pergi temannya, membuat FA panik. Remaja itu lalu bergegas mengadu kepada Fajar, seorang pedagang di pasar tersebut. “VAK digowo wong (dibawa orang),” kata FA, Namun Fajar, yang masih kerabat FA, tak menghiraukannya. FA lalu buru-buru mengikuti aparat yang membawa sahabatnya itu agar tak ketinggalan jejak. Tapi upayanya membantu sang teman malah membuatnya terseret masalah. Ia diperlakukan kasar oleh oknum petugas tersebut.
Aktivis Koalisi Perempuan Ronggolawe, Imanul Isthofaina, mengatakan FA sebetulnya sempat bertanya baik-baik kepada oknum itu. Namun, bukan jawaban yang diterima, melainkan sebuah pukulan yang mendarat di pipi kirinya. Kejadian itu disaksikan sejumlah pedagang Pasar Babat.
0 comments:
Post a Comment