728x90 AdSpace

Latest News
UpdateYuk.com. Powered by Blogger.

Universitas Diponegoro (UNDIP)


Universitas Diponegoro yang lebih dikenal dengan singkatan Undip, adalah sebuah Perguruan Tinggi di Jawa Tengah, Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 sebagai Perguruan Tinggi Swasta dan baru mendapat status sebagai Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 1961. Kata Diponegoro diambil dari nama pahlawan nasional yang merupakan seorang pangeran pengobar semangat kemerdekaan dari tindakan kolonialisme Belanda di awal abad ke-18. Semangat ini turut menginspirasi pendirian Undip.

Sejarah

Sekitar awal tahun 1950-an masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Semarang khususnya, membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi. Hal itu untuk membantu pemerintah dalam menangani dan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pada waktu itu di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya memiliki Universitas Gajah Mada yang berstatus sebagai universitas negeri.

Jumlah lulusan SMU di Jawa Tengah bagian utara yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di universitas makin meningkat, namun karena masih sangat terbatasnya universitas yang ada, sehingga tidak semua lulusan dapat tertampung. Menyadari akan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin mendesak, kemudian dibentuk Yayasan Universitas Semarang dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 tanggal 4 Desember 1956 sebagai langkah awal didirikannya universitas di Semarang dengan nama Universitas Semarang.

Beberapa tokoh yang memprakarsai berdirinya Universitas Semarang diantaranya Mr. Imam Bardjo, waktu itu menjabat Kepala Kejaksaan atau Pengawas Kejaksaan-Kejaksaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mr. Sudarto, Mr. Soesanto Kartoatmodjo, dan Mr Dan Soelaiman, ketiganya jaksa di Semarang.

Sedangkan beberapa tokoh yang ditetapkan pertama kali sebagai pengurus yayasan dalam akte notaris, sebagai Ketua Mr. Soedarto, Wakil Ketua Mr. Dan Soelaiman, Panitera Mr. Soesanto Kartoatmodjo, Bendahara Tuan Achmad Tjokrokoesoemo, Pembantu Mr. Imam Bardjo, Mr. Goenawan Goetomo, Mr. Tan Tjing Hak, dan Mr. Koo Swan Ik.

Pendirian Universitas Semarang ternyata mendapat tanggapan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Semarang, Pemda Propinsi Jawa Tengah, serta Pemkot Semarang. Secara resmi Universitas Semarang dibuka pada tanggal 9 Januari 1957, sebagai Presiden Universitas diangkat Mr. Imam Bardjo. Waktu itu beliau juga memberikan mata kuliah umum Hak-hak Azasi Manusia.

Mengingat usianya yang masih sangat muda dengan sarana dan prasarana pendidikan yang masih sangat terbatas, maka pada waktu itu baru dapat dibuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Sebagai dekan pertama, Mr. R. Soebijono Tjitrowinoto. Kemudian pada tanggal 1 Maret 1957 dibuka pendidikan Akademi Administrasi Negara yang kemudian berubah menjadi Fakultas Sosial dan Politik, dengan dekan pertama Mr. R. Goenawan Goetomo.

Akademi Tata Niaga atau yang sekarang menjadi Fakultas Ekonomi dibuka pada tanggal 21 September 1958, sebagai dekan pertama, Dr. Tjioe Sien Kiong. Sedangkan pendidikan Akademi Teknik, yang kemudian menjadi Fakultas Teknik, dibuka pada tanggal 20 Oktober 1958, dengan dekan pertama, Prof. Ir. R. Soemarman.

Fakultas

Universitas Diponegoro memiliki 11 fakultas:

Fakultas Hukum
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Fakultas Kedokteran
Fakultas Teknik
Fakultas Ilmu Budaya
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Fakultas Sains dan Matematika
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas Psikologi

Lambang

Universitas Diponegoro mempunyai lambang yang digambarkan dalam bentuk dasar segi lima berbingkai lengku dan sisi lima yang berisi kuncup bunga melati yang sedang berkembang, berkelopak 10 helai, berdaun bunga 15 helai. Dalam kuncup bunga melati terdapat keris dan siluet Pangeran Diponegoro dan kupel (lengku kubah)) dengan 8 pancaran sinar. Tulisan Universitas Diponegoro terletak pada sisi kiri atas melengkung ke arah sisi kanan atas bunga melati, tulisan Semarang terletak dibawah kelopak bunga melati.

Lambang segi lima melambangkan dasar negara Pancasila. Kuncup bunga melati bermakna sebagai lembang pendidikan tinggi. Keris melambangkan ketajaman analisis yang menjamin kemandirian, ketepatan, presisi, dan akurasi serta kegunaan. Siluet Pangeran Diponegoro melambangkan jiwa kepahlawanan yang dimiliki oleh Pangeran Diponegoro yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tinggi rasa tanggung jawab, peka dan tanggap terhadap lingkungan dan sekaligus merupakan menifestasi jati diri Universitas Diponegoro. Kupel melambangkan religiusitas warga kampus, ketaqwaan dan kepatuhan pada agama yang dianutnya. Pancaran 8 sinar melambangkan pencerahan dan penerangan kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta melambangkan penyebaran hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi ke segala penjuru. Daun bunga yang berjumlah 15 helai dan kelopak bunga yang berjumlah 10 helai melambangkan tanggal dan bulan kelahiran Universitas Diponegoro, 15 Oktober.

Warna hitam pada warna dasar, inti dari keris dan pegangannya melambangkan kepribadian. Warna kuning emas (prada) pada warna bingkai dan siluet Pangeran Diponegoro melambangkan keagungan. Warna merah pada pancaran 8 sinar di belakang siluet Pangeran Diponegoro melambangkan keberanian. Warna putih pada kelopak dan daun bunga serta tulisan Universitas Diponegoro Semarang melambangkan kesucian.


Lokasi

Lokasi Universitas Diponegoro tersebar di beberapa lokasi di Kota Semarang dan Jepara dengan tanah seluas 2.009.862 m2 dengan perincian 7 lokasi kampus dan 1 lokasi perumahan dinas:

Kampus Pleburan Semarang (program Pascasarjana)
Kampus Tembalang Semarang (Rektorat, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Lembaga Pengembangan Pendidikan, UPT Perpustakaan, UPT. Kemitraan dan Kewirausahaan, upt. Undip Press serta Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Fakultas Psikologi program Diploma dan Sarjana telah berada di kampus Tembalang, Fakultas Kedokteran)
Kampus Jl. dr. Sutomo 14, Zona Pendidikan RSUP dr. Kariadi Semarang (Fakultas Kedokteran <Ilmu Gizi dan Pasca Sarjana>, Laboratorium Fakultas Kedokteran)
Kampus Jl. Ade Irma Suryani Jepara (Lab. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
Kampus Mlonggo Jepara (Fakultas Kedokteran)
Kampus Teluk Awur Jepara (Fakultas Ilmu Kelautan: Lab. Kelautan, Ruang Kuliah, Asrama, Perpustakaan, Rumah Dinas, Ruang Fasilitas Selam)
Perumahan Dinas Kagok Semarang

Sekitar awal tahun 1950-an masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Semarang khususnya, membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi. Hal itu untuk membantu pemerintah dalam menangani dan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pada waktu itu di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya memiliki Universitas Gajah Mada yang berstatus sebagai universitas negeri.

Jumlah lulusan SMU di Jawa Tengah bagian utara yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di universitas makin meningkat, namun karena masih sangat terbatasnya universitas yang ada, sehingga tidak semua lulusan dapat tertampung. Menyadari akan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin mendesak, kemudian dibentuk Yayasan Universitas Semarang dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 tanggal 4 Desember 1956 sebagai langkah awal didirikannya universitas di Semarang dengan nama Universitas Semarang.

Beberapa tokoh yang memprakarsai berdirinya Universitas Semarang diantaranya Mr. Imam Bardjo, waktu itu menjabat Kepala Kejaksaan atau Pengawas Kejaksaan-Kejaksaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mr. Sudarto, Mr. Soesanto Kartoatmodjo, dan Mr Dan Soelaiman, ketiganya jaksa di Semarang.

Sedangkan beberapa tokoh yang ditetapkan pertama kali sebagai pengurus yayasan dalam akte notaris, sebagai Ketua Mr. Soedarto, Wakil Ketua Mr. Dan Soelaiman, Panitera Mr. Soesanto Kartoatmodjo, Bendahara Tuan Achmad Tjokrokoesoemo, Pembantu Mr. Imam Bardjo, Mr. Goenawan Goetomo, Mr. Tan Tjing Hak, dan Mr. Koo Swan Ik.

Secara resmi Universitas Semarang dibuka pada tanggal 9 Januari 1957 sebagai Presiden Universitas diangkat Mr. Imam Bardjo. Waktu itu beliau juga memberikan mata kuliah umum Hak-hak Azasi Manusia. Mengingat usia yang masih sangat muda dengan prasarana pendidikan yang masih sangat terbatas maka saat itu baru dapat dibuka institusi-institusi pendidikan Akademi Administrasi Negara dengan Dekan pertama Mr. Goenawan Goetomo, Akademi Tata Niaga dengan Dekan pertama Drs. Tjioe Sien Kiong, Akademi Teknik yang kemudian menjadi Fakultas Teknik dengan Dekan pertama Prof. Ir. Soemarman.

Pada upacara Dies Natalis ketiga Universitas Semarang pada tanggal 9 Januari 1960 Presiden R.I. Dr. Ir. Soekarno mengganti nama Universitas Semarang menjadi UNIVERSITAS DIPONEGORO, sebagai, penghargaan terhadap Universitas Semarang atas prestasi dalam pembinaan bidang pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Universitas (swasta) Diponegoro dinyatakan sebagai Universitas Negeri, terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960 tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Universitas Diponegoro. Pada waktu itu fakutas-fakutas yang telah berdiri adalah Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan(FKIP) dengan cabangnya di Surakarta, yang kemudian menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Pada perkembangannya kemudian, atas dasar Surat Keputusan Presiden RI. No. 1 tahun 1963, IKIP Universitas Diponegoro melepaskan diri dan kemudian berdiri sendiri sebagai IKIP Negeri di Semarang dan IKIP Negeri di Surakarta.

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro lahir pada tanggal 14 Maret 1960, ketika sedang mempersiapkan diri sebagai Universitas Negeri. Sebelum terbentuk Fakultas Ekonomi, yang ada di Undip adalah Akademi Tata Niaga yang merupakan kelanjutan dari Akademi Tata Niaga Universitas Semarang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1961 Universitas (swasta) Diponegoro dinyatakan sebagai Universitas Negeri terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro pada saat berdirinya mempunyai dua jurusan untuk program gelar yaitu Jurusan Perusahaan dan Jurusan Umum dengan sistem pendidikan yang disebut sistem paket. Pada tahun akademik 1980/1981 sesuai dengan arahan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diterapkan sistem pendidikan yang baru disebut sistem kredit. Di bawah sistem yang baru ini nama jurusan juga diubah, yaitu masing-masing menjadi Jurusan Manajemen dan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.

Sejak tahun akademik 1982/1983 dibuka jurusan baru yaitu jurusan Akuntansi di bawah bimbingan atau pembinaan Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Pada tahun 1986 sudah tidak di bawah pembinaan dari Universitas Gadjah Mada. Dengan dileburnya Akademi Administrasi Niaga Negara (AANN) Semarang pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, mulai tahun 1975 dibuka program non gelar dengan nama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) yang kemudian pada tahun 1982/1983 ditingkatkan menjadi Program Diploma III Fakultas Ekonomi. Saat ini Program Diploma III mempunyai tiga program studi yaitu Program Studi Akuntansi, Program Studi Kesekretariatan dan Program Studi Perpajakan.

Kemudian pada tahun 1994 dibuka Program S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang pada awal pendiriannya bernama Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 281/SK/PT09/1993, tanggal 27 Oktober 1993 tentang Pembentukan Program Studi S1 Manajemen, Studi Pembangunan dan Akuntansi pada Program Extension Fakultas Ekonomi Undip. Dengan keluarnya SK Ditjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 369/DIKTI/Kep.1996 tentang Pembukaan Program Ekstensi dalam Program-program Studi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Juni 1996, maka pada awal semester genap tahun akademik 1996/1997 penggunaan istilah Program Extension diganti dengan Program Ekstensi.

Pada tahun 1994 dibuka Program Studi Magister Manajemen (MM) yang penyelenggaraan kegiatannya berada di Fakultas Ekonomi, sedang pengelolaannya ditangani oleh Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Pada tahun 1999 dibuka Program Studi Magister Akuntansi (M.Si), dan tahun 2000 dibuka Program Studi Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (M.Si). Pada tahun 2002 dibuka Program Doktor/ S-3 Ilmu Ekonomi, serta pada tahun 2003 telah dibuka Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).Program gelar yaitu program sarjana menghasilkan sarjana untuk pertama kalinya dalam tahun 1967. Antara tahun 1967 sampai dengan tahun 1977 dalam setiap tahunnya rata-rata 37 mahasiswa dapat menyelesaikan studi sarjananya.Sejak berlakunya sistem semester penuh (Sistem Paket) pada tahun 1978 jumlah lulusan Sarjana Ekonomi meningkat menjadi 75 orang per tahun.

Setelah diberlakukannya Sistem Kredit Semester sejak tahun 1980 secara bertahap dan mulai menghasilkan Sarjana Ekonomi sejak tahun 1984, rata-rata lulusan adalah 180 orang per tahun. Sampai dengan tanggal 31 Juli 2006 jumlah seluruh lulusan program S1 sebanyak sebesar 8.826 orang. Sedangkan lulusan Program D III sampai dengan tanggal 31 Juli 2006 sebanyak 7.084 orang.

Universitas Diponegoro terus mengembangkan diri dengan melengkapi fakultas-fakultas yang sangat dibutuhkan sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas sarjana. Dalam kurun waktu 1961-1970, Universitas Diponegoro telah berhasil mendirikan empat fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran (1961), Fakultas Peternakan (1964), Fakultas Sastra (1965) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1965).

Sampai saat ini ada 11 fakultas di Undip, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Psikologi.

Universitas Diponegoro didaftarkan sebagai 100 Universitas terbaik di Asia ini sejak tahun 1980-an, dan menjalin kerjasama dengan 12 Universitas di Malaysia. Pada bulan Agustus 2009, Rektor Universitas Susilo Wibowo menyatakan bahwa Universitas Diponegoro Semarang sudah berhenti menerima pelajar Malaysia untuk tahun akademik 2009-10. Hal itu turut mendapat perhatian dari penerbitan University World News edisi Global. Hal ini diputus meskipun pejabat pendidikan pemerintah mendesak itu dibatalkan dengan menyatakan"Kami tahu akibatnya Kementerian Pendidikan Malaysia tidak lama kemudian mengeluarkan Undip dari daftar universitas yang diakui untuk para mahasiswa kedokterannya karena universitas tersebut dianggap gagal memenuhi persyaratan dari Malaysia Medical Council (MMC).
Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat menyatakan itu tidak menurut tindakan Universitas Diponegoro tersebut. Rusunawa Mahasiswa, mempunyai 4 twinblok, namun yang sudah siap huni baru tiga twin blok. Gedung A, mempunyai 84 kamar dengan daya tampung 252 orang, gedung B: mempunyai 96 kamar dengan daya tampung 288 orang, dan gedung D mempunyai 96 kamar dengan daya tampung 288 orang. Masing-masing kamar berisi tiga orang.
Masjid Undip
Perpustakaan Widya Puraya
Stadion Undip

Sumber daya manusia


Saat ini, Undip didukung oleh sumber daya manusia yang cukup bermutu. Pada September 1998, Undip telah memiliki 1750 staf akademik dan 1065 staf administratif. Pada akhir September 1998, jumlah mahasiswa terdaftar adalah 24.424. Rasio pengajar dibanding mahasiswa ada di dalam angka ideal 1 : 14. Angka ini tidak termasuk dosen lepas dan paruh waktu. Undip menawarkan banyak jurusan. Di dalam total 10 fakultas, terdapat 21 jurusan dan 68 program studi yang relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar kampus. Dengan SDM yang potensial kini Undip berada di jajaran universitas ternama di Indonesia bahkan di tingkat dunia (versi Asiaweek dan THES UK)



Fakultas

Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro berkiprah semenjak 1 Oktober 1961 telah banyak menyumbangkan kemampuannya untuk kemajuan dunia kependidikan kedokteran Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.
Sebagai fakultas kedokteran yang masuk dalam jajaran 5 besar Fakultas Kedokteran di Indonesia FK UNDIP telah memiliki kemampuan untuk mendukung visi misi Universitas Diponegoro sendiri sebagai Universitas Riset dunia dengan beberapa prestasi yang dicapai antara lain Transplantasi ginjal KEDUA DI INDONESIA, Transplantasi Sumsum Tulang Pertama di Indonesia, Transplantasi Hati Pertama Di Indonesia, Pusat Bedah untuk Epilepsi, Pusat Riset Biomedis dan Tim Penyesuaian Kelamin (Gender team).
Dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya :
Rumah sakit Pendidikan Ti[pe A RSUP DR KARIADI dan Rumah sakit jejaring pendukung
Laboratorium Keterampilan
Labroratorium Bahasa
Labooratorium Komputer Internet
Area Hotspot
Perpustakaan Digital dan non Digital
Laboratorium tersertifikasi Internasional (CEBIOR, GAKY, AVIAN FLU, CENTRID)
Kerjasama dengan institusi Internasional untuk pertukaran pelajar, twinning program dan double degree
Fasilitas rekreasi mahasiswa (olahraga, musik, seni tari, seni teater)
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro memiliki beberapa Program Studi antara lain :
Kedokteran Umum
Ilmu Keperawatan
Ilmu Gizi
Pendidikan Dokter Spesialis (Internal medicine, pediatrics, Neurology, Ophthalmology, Anesthesiology, Radiology, Medical Rehabilitation, Cardiology, Fertility Endocrinology & Reproduction, Surgery, Obstetrics& Gyn, Ear Nose & Throat, Pathology, Psychiatry, Derma-venerology, Forensic Medicine and Feto Maternal)
Dengan demikian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro diharapkan dapat terus memajukan pendidikan kedokteran Indonesia menjadi lebih baik dan unggul.

V i s i
Pada tahun 2020, Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNDIP menjadi panutan dan diakui sebagai pusat pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (IPTEKDOK) di Indonesia, kawasan Asia Pasifik dan dunia.

M i s i
Mewujudkan keunggulan pendidikan dan pengajaran yang berkelas dunia dengan menguasai advance science dan teknologi kedokteran melalui Internasionalisasi dan recognition kurikulum.
Melaksanakan riset berkelas dunia dan ikut menyumbangkan penemuan baru dibidang ilmu dan pengetahuan sesuai perkembangan ilu dan teknologi kedokteran.
Melaksanakan pengabdian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu teknologi kedokteran mutakhir.
Melaksanakan manajemen internal berdasar good corporate governance dan akuntabilitas keuangan.
meningkatkan entrepreneurship berdasarkan pemikiran yang inovatifdan kreatif agar lulusannya mampu bersaing di pasar lokal, regional dan Internasional
Sejak jaman pendudukan Jepang telah dirintis pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dokter pada waktu itu. Sekolah ini kemudian lenyap begitu saja pada waktu pemerintahan Jepang bubar.Pada tahun 1955 Yayasan Djojo-bojo (yang anggotanya antara lain dr. Boentaran dan dr. Atmadi Wreksoatmodjo) bercita-cita mendirikan Fakultas Kedokteran. Usaha ini belum berhasil karena kurang koordinasi antara Kepala Inspeksi Kesehatan dengan pimpinan Rumah Sakit dan Kepala Kesehatan Kota akibat suasana kepartaian politik dan golongan pada waktu itu. Padahal di kota Semarang telah ada sebuah Rumah Sakit Umum Pusat Semarang, yang cukup representatif menjadi satu rumah sakit pendidikan bagi sebuah Fakultas Kedokteran.

Pada tahun 1958, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menghadap Presiden Universitas Diponegoro (waktu itu Soedarto, SH) dan mengungkapkan gagasan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran, mengingat mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada banyak yang menjalani kepaniteraan di Semarang.
Yayasan Universitas Diponegoro berdiri tahun 1959 memiliki Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Teknik. Kenyataan ini mendorong hasrat untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Dalam rapat gabungan Yayasan Universitas Semarang/Diponegoro dengan Pengurus Senat Universitas Diponegoro pada tanggal 10 Juni 1960, atas dorongan dr. R. Atmadi Wreksoatmodjo, diputuskan untuk mendirikan Fakultas Kedokter-an. Dibentuk Panitia Pendirian Fakultas Kedokteran yang diketuai oleh Suyono Atmo, dengan sekretaris Sri Widojati Notoprodjo, SH. Selain itu dibentuk pula Panitia Teknis yang diketuai Kolonel dr. R. Soehardi, sekretaris dr. Heyder bin Heyder, dengan anggota terdiri atas dr. R. Kolonel, dr. A. Soerojo, dr. R. Marsaid S. Sastrodihardjo, dr. Tjiam Tjwan Hok dan dr. R. Soedjati.
Sebenarnya Semarang RSUP sejak tahun 1951 telah menjalankan tugas mendidik co assisten dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, khususnya di bagian Anak-anak, Kebidanan serta THT. Meskipun waktu itu ujian-ujian bagi co assisten masih dilakukan di Yogyakarta, namun sekurang-kurangnya Rumah Sakit Umum Pusat Semarang telah berpengalaman mendidik mahasiswa kedokteran, terutama dalam kepaniteraan klinik.
Panitia teknis ini pada tanggal 9 Maret 1961 mengadakan rapat pleno, dan mengambil keputusan antara lain sbb:
Pimpinan Rumah Sakit ditunjuk ex officio sebagai pejabat Dekan, agar dapat segera mulai menjalankan persiapan-persiapan, sementara dr. Heyder bin Heyder sebagai pembantu dekan merangkap sekretaris.
Panitia menganggap Rumah Sakit Umum Pusat Semarang cukup representatif untuk menjadi sebuah rumah sakit pendidikan.
Panitia menyetujui rencana kurikulum pendidikan selama enam setengah tahun yang telah disusun oleh dr. Atmadi Wreksoatmodjo.
Mengingat persiapan-persiapan untuk tingkat pre-klinik masih memerlukan waktu, maka diputuskan untuk membuka Fakultas Kedokteran dari tingkat atas. Diperoleh informasi, bahwa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa senior yang bersedia pindah ke Semarang.
Pada tanggal 29 Maret 1961, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menemui Prof. Soedjono Djoened Poesponegoro, Dekan Universitas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, untuk meminta saran dan nasihat serta bantuan sehubungan dengan persiapan berdirinya Fakultas Kedokteran di Semarang. Prof. Soedjono dapat memahami keingingan panitia maupun masyarakat setempat dan menyetujuinya, bahkan ber-sedia memberikan bantuan tenaga dosen Universitas Indonesia (dapat dilaksanakan pada tahun 1963).
Terjadi penggantian Pimpinan RSUP Semarang dari dr. Atmadi Wreksoatmodjo kepada dr. Soepaat Soemosoedirdjo, sehingga baru pada tanggal 1 Juli 1961 keluar Keputusan Presiden Universitas Diponegoro Semarang No. 782 C, perihal pengangkatan dr. Soepaat Soemosoedihardjo sebagai pemangku jabatan Ketua Fakultas Kedokteran dan dr. Heyder bin Heyder sebagai Sekretaris Fakultas. Namun karena dr. Soepaat Soemosoedirdjo yang baru datang dari Klaten belum mendalami masalah, maka dr. Heyder bin Heyder ditugaskan menjalankan segala kegiatan.
Persiapan lain yang dilakukan adalah dr. R. Soerarjo Darsono serta dr. Heyder bin Heyder mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan para mahasiswa tingkat atas FK UGM.
Pada tanggal 12 Juli 1961 satu delegasi yang terdiri atas Soedarto SH selaku pemangku jabatan Presiden Universitas Diponegoro Semarang, dr. Heyder bin Heyder selaku Sekretaris Fakultas serta dr. Soepaat Soemosoedirdjo selaku Kepala RSUP Semarang menghadap Menteri PTIP. Prof. Iwa Koesoemasoemantri (menteri PTIP) menyambut gembira persiapan pendirian Fakultas Kedokteran tersebut, bahkan berkata "Untuk Dekan saya tidak memerlukan seorang yang pintar tetapi yang diperlukan seorang yang jujur."
Menteri Kesehatan, Prof. dr. Satrio, menyambut gembira dan menyarankan agar jabatan dekan pertama diberikan kepada seorang anggota ABRI, dengan pertimbangan bahwa pada tahap persiapan tentu akan menghadapi banyak kesulitan, karena Jawa Tengah pada waktu itu masih dalam keadaan darurat.
Baik Menteri PTIP maupun Menteri Kesehatan tidak setuju bahwa Pimpinan Fakultas Kedokteran dirangkap oleh Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat. Mengingat pendirian kedua menteri tersebut, maka pada hari itu juga, tanggal 12 Juli 1961 di Jakarta, delegasi mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri PTIP supaya mengangkat Kolonel dr. Soewondo, dokter DKT Kodam VII sebagai dekan dan dr. Heyder bin Heyder, pemimpin Bagian Bedah RSUP Semarang sebagai wakilnya.
Pada tanggal 29 Maret 1961, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menemui Prof. Soedjono Djoened Poesponegoro, Dekan Universitas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, untuk meminta saran dan nasihat serta bantuan sehubungan dengan persiapan berdirinya Fakultas Kedokteran di Semarang. Prof. Soedjono dapat memahami keingingan panitia maupun masyarakat setempat dan menyetujuinya, bahkan ber-sedia memberikan bantuan tenaga dosen Universitas Indonesia (dapat dilaksanakan pada tahun 1963).
Terjadi penggantian Pimpinan RSUP Semarang dari dr. Atmadi Wreksoatmodjo kepada dr. Soepaat Soemosoedirdjo, sehingga baru pada tanggal 1 Juli 1961 keluar Keputusan Presiden Universitas Diponegoro Semarang No. 782 C, perihal pengangkatan dr. Soepaat Soemosoedihardjo sebagai pemangku jabatan Ketua Fakultas Kedokteran dan dr. Heyder bin Heyder sebagai Sekretaris Fakultas. Namun karena dr. Soepaat Soemosoedirdjo yang baru datang dari Klaten belum mendalami masalah, maka dr. Heyder bin Heyder ditugaskan menjalankan segala kegiatan.

Persiapan lain yang dilakukan adalah dr. R. Soerarjo Darsono serta dr. Heyder bin Heyder mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan para mahasiswa tingkat atas FK UGM.
Pada tanggal 12 Juli 1961 satu delegasi yang terdiri atas Soedarto SH selaku pemangku jabatan Presiden Universitas Diponegoro Semarang, dr. Heyder bin Heyder selaku Sekretaris Fakultas serta dr. Soepaat Soemosoedirdjo selaku Kepala RSUP Semarang menghadap Menteri PTIP. Prof. Iwa Koesoemasoemantri (menteri PTIP) menyambut gembira persiapan pendirian Fakultas Kedokteran tersebut, bahkan berkata "Untuk Dekan saya tidak memerlukan seorang yang pintar tetapi yang diperlukan seorang yang jujur."
Menteri Kesehatan, Prof. dr. Satrio, menyambut gembira dan menyarankan agar jabatan dekan pertama diberikan kepada seorang anggota ABRI, dengan pertimbangan bahwa pada tahap persiapan tentu akan menghadapi banyak kesulitan, karena Jawa Tengah pada waktu itu masih dalam keadaan darurat.

Baik Menteri PTIP maupun Menteri Kesehatan tidak setuju bahwa Pimpinan Fakultas Kedokteran dirangkap oleh Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat. Mengingat pendirian kedua menteri tersebut, maka pada hari itu juga, tanggal 12 Juli 1961 di Jakarta, delegasi mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri PTIP supaya mengangkat Kolonel dr. Soewondo, dokter DKT Kodam VII sebagai dekan dan dr. Heyder bin Heyder, pemimpin Bagian Bedah RSUP Semarang sebagai wakilnya.
Departemen PTIP ternyata belum merasa puas dengan kedua nama calon tersebut, pada tanggal 19 Juli 1961 mengirim telegram dengan permintaan untuk mengajukan nama orang ketiga. Dengan telegram tanggal 2 Agustus 1961, Pimpinan Universitas Diponegoro mengajukan nama Soejono Atmo, Wakil Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah sebagai calon. Tetapi pengusulan ini juga tidak mendapat persetujuan dari penasihat Menteri PTIP, dengan pertimbangan bahwa Soejono Atmo bukan seorang dokter. Akhirnya Rapat Senat Universitas Diponegoro mengajukan tiga orang calon, yaitu Kolonel dr. Soewondo, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Atmadi Wreksoatmodjo.
Sehubungan dengan kesepakatan dalam rapat-rapat sebelumnya, bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran segera dapat dimulai dari tingkat atas, maka pada tanggal 24 Agustus 1961 diadakan rapat terakhir yang diketuai oleh dr. Heyder bin Heyder dan dihadiri oleh semua Kepala Bagian dari Rumah Sakit Umum Pusat Semarang, dr. Tendean dari Rumah Sakit Jiwa serta dr. Go Gien Hoo dari Rumah Sakit St. Elizabeth. Mereka mengajukan saran-saran, rencana serta keinginan-keinginan.
Pada tanggal 31 Agustus 1961 diadakan pertemuan lagi di Yogyakarta. Utusan Panitia Persiapan terdiri dari Soedarto, SH, dr. Heyder bin Heyder, dr. Sar-djono Dhanoedibroto, dr. Atmadi Wreksoatmodjo dan dr. Soedjati Soemodiharjo. Pihak FK UGM diketuai oleh Prof. Radioputro. Bebarapa keputusan penting dalam pertemuan tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah pertama mahasiswa tingkat doktoral FK UGM yang akan pindah ke Universitas Dipone-goro di Semarang maksimum 40 orang.
Perpindahan mahasiswa atas dasar sukarela.
Mahasiswa tersebut resmi menjadi mahasiswa Universitas Diponegoro dan setelah lulus menda-pat ijasah dari Universitas Diponegoro.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 3 tahun 1961 tertanggal 12 September 1961 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro resmi berdiri sejak tanggal 1 Oktober 1961, dan merupakan fakultas kelima di lingkungan Universitas Diponegoro.
FK diresmikan oleh Wakil Menteri PTIP pada Peringatan Dies Natalis Pertama Universitas Diponegoro tanggal 30 September 1961 di Gedung Balai Kota Semarang. Pendidikan dimulai dengan pendidikan dokter tingkat atas, yaitu tingkat Doctorandus Medicine, yang berasal dari FK UGM. Dipelopori oleh 6 orang Doctorandus Medicine pada tahun 1961, kemudian jumlah ini meningkat menjadi 30 orang pada tahun 1962.

Selama tahun kuliah 1961/1962 telah dihasilkan 7 orang dokter tingkat I atau Semiarts. Barulah pada tanggal 1 Oktober 1962 mulai tahun kuliah 1962/1963 menerima mahasiswa tingkat pertama, dengan jumlah mahasiswa baru sebanyak 82 orang yang merupakan hasil seleksi dari 426 calon lulusan SMA B dari tahun 1959 ke atas.
Kuliah perdana berupa kuliah umum disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Kolonel dr. Soewondo dengan judul "Pendidkan Terpimpin". Setelah itu dilanjutkan dengan upacara pemberian ijasah dokter kepada lulusan pertama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, yaitu dr. Suradi.
Dalam perjalanan sejarah selama 46 tahun FK Undip telah banyak mengalami berbagai kemajuan. Sampai dengan bulan Juli 2001, FK Undip telah meluluskan 1252 dokter spesialis, 3570 dokter dan 2360 sarjana.
Saat ini mengasuh dua program studi yaitu program studi Psikologi dan Ilmu Keperawatan. Pada tahun 1997 berdiri Program Magister Ilmu Biomedik dan Program Doktor Ilmu Kedokteran. Sejak tahun 2001 peserta program PPDS 1 diberi kesempatan melengkapi pendidikannya pada Program Khusus Magister Ilmu Biomedik PPs Undip sehingga diharapkan mampu meningkatkan kwalitas lulusan PPDS 1.
Inovasi dalam bidang pendidikan di FK Undip telah melalui pendekatan yang bersifat Problem Based. Diharapkan materi yang bersifat Integrated/Problem based approach ini akan menjadi salah satu muatan lokal FK Undip.
Penelitian yang dilakukan melalui berbagai sumber dana yang ada (OPF, BBI, RISBINDOK, RISBINKES, Hibah bersaing) merupakan bukti Tri Dharma sivitas akademika

Fakultas Teknik

 Seperti sudah menjadi keharusan berputarnya jarum sejarah, berdirinya perguruan tinggi selalu melalui dinamika dan perjuangan yang berat, tak bedanya dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Bermula  dari kristalisasi ide yang menjadi sebuah gagasan besar dari beberapa insinyur seperti Ir. Jacob Rais (Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Semarang), dan Ir. Gunawan, Prof. Ir Soemarman (alm), Ir. Subarkah, Ir. R. Oei Djwee Hwie, Ir. R. Soenardi (alm), Ir. Lie Kok Gwan, Ir. Moeljadi, dan Ir. Tjoa Tjeng Kie, untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan tinggi teknik di kota Semarang.

Logo UndipPada tangggal 20 Oktober 1958, didukung sepenuhnya  oleh pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat, rencana tersebut diwujudkan dengan dibukanya Akademi Teknik di Universitas Semarang yang sudah berdiri sejak tanggal 9 Januari 1957. Pada saat perayaan Dies Natalis ketiga tanggal 09 Januari 1960.  Presiden Repulik Indonesia pertama. Ir. Soekarno mengganti nama Universitas Semarang manjadi Universitas Diponegoro. dan pada tanggal 15 Oktober 1960 Akademi Teknik diganti menjadi Fakultas Teknik dengan Dekan pertama Prof, Ir, Soemarman. Jurusan Teknik Sipil adalah jurusan yang pertama di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro sebelum jurusan lainnya dibuka.

Perkuliahan dilakukan pada sore hari dengan meminjam sebuah gedung disekitar Tugu Muda (saat ini menjadi gedung Wisma Perdamaian), kemudian pindah dijalan  MT. Haryono No. 427 milik Pepekuper Teritorium  IV, sebagai kampusnya. Pada periode yang lebih mapan Fakultas Teknik pindah ke “Gedung Putih“ di Kampus  Pleburan/ Jl. Hayam Wuruk. Selanjutnya pada tahun 1996 sampai dengan sekarang Kampus Fakultas Teknik Universitas Diponegoro  pindah ke Tembalang, yang awali dibangun melalui Six Universities Development and Rehabilitation Sub Sector Project (SUDR).

Sejak Universitas Diponegoro diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 15 Oktober 1960, Fakultas Teknik sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas, terus mengembangkan diri dengan mendirikan Jurusan /Program Studi yang dibutuhkan oleh masyarakat.  Perkembangan jurusan dan program studi di Fakultas Teknik UNDIP secara kronologis adalah  sebagai berikut :
Jurusan Teknik Sipil
Jurusan Sipil merupakan jurusan yang pertama di Fakultas Teknik yang berdiri bersamaan dengan berdirinya Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dengan Ketua Jurusan merangkap Dekan Fakultas Teknik pertama Prof. Ir. Soemarman. Jurusan Teknik Sipil terakreditasi A melalui SK BAN Perguruan Tinggi No. 021/BAN-PT/Ak-VII/S1/VI/2004. Pada tahun 1997 Jurusan Teknik Sipil melahirkan Program Magister Teknik Sipil (S2, dan  pada bulan Juni 2004 ikut membidani dibukanya  Program Doktor Teknik Sipil (S3).
Jurusan Arsitektur
Pada tahun 1962 dibuka Jurusan Teknik Arsitektur dengan Ketua Jurusan pertama    dijabat oleh Ir. Sidharta (Prof. Ir. Sidharta (alm), yang telah pensiun). Jurusan Arsitektur terakreditasi A melalui SK BAN-PT No. 028/BAN-PT/Ak-X/S1/XI/2007 pada tanggal 26-Nopember-2007. Jurusan Arsitektur juga  menginisiasi dibukanya Program Magister Teknik Arsitektur (S2) pada tahun 1998, dan bersama-sama Jurusan Pengembangan Wilayah dan Kota pada  tahun 2004 juga mendirikan  Program Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan (PDTAP).
Jurusan Teknik Kimia
Pada tahun 1965 dibuka Jurusan Teknik Kimia dengan Ketua Jurusan pertama dijabat oleh Ir. Nisyamhuri (sudah pensiun). Pada tanggal 12 September 2003 Jurusan Teknik Kimia telah terakreditasi A melalui SK BAN-PT No. 029/BAN-PT/Ak-XI/S1/XI/2008. Pada tahun 2005 juga membuka Program Magister Teknik Kimia (S2).
Jurusan Matematika
Pada tahun 1969 Fakultas Teknik membuka Jurusan Matematika. Setelah mapan dan menghasilkan banyak lulusan sarjana, maka mulai tahun 1988 Jurusan Matematika tidak lagi bernaung dibawah Fakultas Teknik, dan memisahkan diri menjadi satu Jurusan di Badan Pengelola MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang sekarang menjadi Fakultas MIPA.
Jurusan Teknik Mesin
Program studi Teknik Mesin dibuka pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Rektor Undip, kemudian disusul dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No 43/DIKTI/KEP/1984 tanggal 21 Agustus 1984, dengan Ketua Program Studi pertama adalah Ir. Slamet Waluyo (almarhum). Program Studi Teknik Mesin menjadi Jurusan Teknik Mesin dengan SK Dirjen DIKTI.  No.78/DIKTI/Kep/1998. Jurusan Teknik Mesin pada tanggal 23 Mei 2009 telah mendapatkan akreditasi A melalui SK BAN-PT No. 010/BAN-PT/Ak-VII/S1/XI/2009. Pada tahun 2007 ini Jurusan Teknik Mesin telah membuka Program Magister Teknik Mesin (S2).
Jurusan Teknik Elektro
Berdasarkan keputusan Rektor pada tahun 1983 dibuka Program Studi Teknik Elektro dan ditetapkan melalui keputusan Dirjen Dikti No.47/DIKTI/Kep/1986 tanggal 26 September 1986, dengan Ketua Program Studi pertama adalah Ir. Adi Wardoyo (PLN-Jawa Tengah). Program Studi Teknik Elektro menjadi Jurusan Teknik Elektro, dengan SK Dirjen DIKTI No.82/DIKTI/KEP/1999. Jurusan Teknik Elektro terakreditasi A melalui SK BAN-PT No. 029/BAN-PT/Ak-XI/S1/XI/2008 pada tanggal 13 November 2008.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Program Studi Teknik Perencanaan Wiliyah dan Kota dibuka pada tahun 1992 dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.43/DIKTI/Kep/1992 tanggal 18 Maret 1992. Ketua Program Studi pertama adalah Dr.Ir.Soegiono Soetomo, DEA (sekarang Prof. Dr.Ir. Soegiono Soetomo, DEA). Program studi ini berganti menjadi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan SK Dirjen DIKTI N. 79/DIKTI/Kep/1999. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota terakreditasi A melalui SK BAN-PT No. 033/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2008 pada tanggal 18 Januari 2008. Jurusan ini mengembangkan program Magister Teknik Pembangunan Kota (MTPK) pada tahun 1999. Pada tahun 2006 dikembangkan lagi program S2 Sistem Modular Magister Perencanaan Wilayah dan Kota bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum.
Program Studi Teknik Industri
Mulai tahun 1998 dibuka Program Studi Teknik Industri yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.51/DIKTI/KEP/1998 TANGAL 23 Pebruari 1998. Ketua Program Studi Teknik Industri pertama adalah Ir. R.M. Haryo Santoso, MM. Jurusan Teknik Industri terakreditasi B melalui SK BAN-PT No. 011/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2007 pada tanggal 26 Mei 2007.
Program Studi Teknik Lingkungan
Mulai tahun ajaran 1999/2000 Program Studi Teknik Lingkungan menerima mahasiswa baru. Program Studi Teknik Lingkungan secara resmi dibuka tahun 1999 dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.377/DIKTI/KEP/1998 tanggal 21 Oktober 1998, dengan Ketua Program Studi pertama adalah: Ir. H. Nasrullah, MS. Jurusan Teknik Lingkungan baru saja terakreditasi B melalui SK BAN-PT No. 018/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 tanggal 18 Agustus 2007.
Program Studi Teknik Perkapalan
Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 3206/D/T/2002 tanggal 28 Oktober 2002, pada tahun akademik 2003/2004 dibuka Program Studi Stata-1 Teknik Perkapalan dengan Ketua Program Studi Pertama : Ir. H. Sukanto Jatmiko.
Program Studi Teknik Geologi
Berdasarkan surat ijin Dirjen Dikti No. 3024/D/T 2004 tanggal 4 Agustus 2004, pada tahun akademi 2004/2005 dibuka program studi S1 Teknik Geologi dengan Ketua Program Studi Pertama  : Ir. Dwiyanto J.S.MS
Program Studi Teknik Geodesi
Berdasarkan surat ijin Dirjen Dikti No. 3774/D/T/2004 tanggal 15 September 2004 pada tahun akademi 2005/2006 dibuka Program Studi S1 Geodesi dengan Ketua Program Studi Pertama : Ir. Bambang Sudarsono, MS.
Program Studi Teknik Sistem KomputerBerdasarkan surat ijin Dirjen Dikti No. 2782/D/T/2008 tanggal 20 Agustus 2008, pada tahun akademik 2008/2009 dibuka Program Studi S1 Sistem Komputer dengan Ketua Program Studi pertama adalah Dr. Ir. Hermawan, DEA.
Program Diploma III
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991 tentang Penutupan dan Pengintegrasian  Fakultas Non Gelar dalam lingkungan Universitas dan Institut, maka pada tahun akademik 1992/1993 dilaksanakan pengintegrasian Program Diploma III Teknik dengan Fakultas Teknik. Disamping program diploma tersebut sejak tahun 1976 juga dikembangkan Program Diploma-III dan Diploma-IV bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum, dan Program Lintas Jalur dimulai tahun 1981, serta Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota reguler, dan Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Sistem Modular pada tahun 2006.


Visi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Fakultas Teknik UNDIP menjadi salah satu Fakultas yang dikenal dan diakui dalam skala nasional maupun internasional, dalam menghasilkan lulusan yang profesional dan kompetitif, serta menjadi fakultas riset  yang unggul pada tahun 2020.
Misi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi :
Menyelenggarakan pendidikan yang baik (excellent) dalam bidang kerekayasaan  dan teknologi, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparasif.
Melakukan riset, publikasi,serta kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual sebagai upaya pengembangan Ilmu Pengetahuan, Kerekayasaan dan Teknologi.
Melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat dengan standart tinggi untuk memecahkan persoalan masyarakat sebagai upaya penerapan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan, Kerekayasaan dan Teknologi.
Melakukan evaluasi secara teratur untuk meningkatkan kualitas, profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas dan tata kelola serta kemandirian dalam penyelenggaraan institusi.
Tujuan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Menjadi pusat pengembangan ilmu kerekayasaan dan teknologi dalam skala regional maupun internasional.
Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi keterampilan profesional dibidang kerekayasaan dan teknologi serta memiliki kemandirian yang kuat.
Menyediakan tenaga ahli bantuan teknik serta pendidikan dan pelatihan profesional, melalui aplikasi ilmu pengetahuan yang relevan dengan permasalahan dibidang kerekayasaan.
Menghasilkan penelitian-penelitian yang berkualitas yang berkontribusi dalam pengembangan ilmu kerekayasaan dan teknologi.
Menghasilkan teknologi tepat guna, yang cepat dan mudah diaplikasikan untuk memecahkan persoalan kerekayasaan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.



FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Pendirian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) diawali dengan terbitnya Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro No. 44/1968 tanggal 8 Oktober 1968, tentang pembentukan Jurusan Perikanan pada Fakultas Peternakan, yang sebelumya hanya memililiki satu Jurusan (Peternakan).
Perkembangan nama Fakultas Peternakan juga mengalami pasang surut. Pada tanggal 17 Agustus 1974, dan dikukuhkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro No. 76/SK/UD/VI/78, Fakultas ini berubah namanya menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan, meskipun Jurusan yang dikembangkan tidak mengalami perubahan. Pada perkembangan selanjutnya nama Fakultas kembali menjadi Fakutas Peternakan pada tahun 1982 menurut keputusan Presiden RI No: 51 tahun 1982. Pada tahun 1985, berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 1023/D/Q/1985 tanggal 6 Juni 1985, dirintis perkembangan Program Studi Ilmu Kelautan di Universitas Diponegoro bersama lima perguruan tinggi Indonesia lainnya (Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Patimura, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Riau). Dalam perkembangan selanjutnya Undip kemudian mendapatkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 54/Dikti/Kep/1987, yang direvisi pada tahun 1988 dengan SK Dirjen Dikti No. 24/Dikti/Kep/1988, tentang pembentukan Program Studi Ilmu Kelautan Undip, di mana pengelolaan administrasi staf pengajar berada pada Fakultas Peternakan, sedangkan aspek akademik berada di bawah koordinasi Rektor dengan pelaksana Badan Pengelola Program Studi Ilmu Kelautan.
Pada tahun 1994, Jurusan Perikanan dan Program Studi Ilmu Kelautan disatukan di bawah Fakultas baru, yaitu Fakutas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0181/0/1994, tanggal 25 Juli 1994.
Dalam perkembangan selanjutnya, kedua Jurusan mengembangkan program-program studi. Sejak tahun 1995 Jurusan Perikanan membentuk 4 (empat) program studi baru, yaitu:
Program Studi Budidaya Perairan (BDP), berdasarkan SK. Dirjen DIKTI No. 473/DIKTI/Kep/ 1995
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), berdasarkan SK. Dirjen DIKTI No. 474/DIKTI/Kep/ 1995
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), berdasarkan SK Dirjen DIKTI No. 475/DIKTI/Kep/ 1995.
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP), berdasarkan SK Dirjen DIKTI No. 620/D/T/2002.
Adapun Jurusan Ilmu Kelautan telah mengembangkan dua (2) program studi, yaitu :
1. Program Studi Ilmu Kelautan berdasarkan SK Dirjen Dikti No.195/Dikti/Kep/1995 dengan bidang minat :
Pendayagunaan dan Konservasi Sumberdaya Hayati Laut
Keanekaragaman Hayati Wilayah Pesisir dan Laut Tropis
Bioteknologi Kelautan
Pengelolaan Dampak Lingkungan, Pencemaran dan Sistem Remediasi
2. Program Studi Oseanografi berdasarkan Surat Ijin Dirjen Dikti No.2282/D/T/2001 dengan bidang minat :
Sumberdaya dan Pengelolaan Energi Non Hayati Wilayah Pesisir dan Laut Tropis
Lindungan Lingkungan Wilayah Pesisir dan Laut
Geofisik, Geokimia dan Geodinamika Wilayah Pesisir dan Laut
Hidrodinamika Wilayah Pesisir dan Laut

Visi dan Misi
Dalam merumuskan visi dan misi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan sebagai acuan dipergunakan :
Undang-undang No. 2/1989 tentang Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah No. 30/1990 tentang Pendidikan Tinggi
Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Diponegoro: Pengembangan Wilayah Pesisir (Coastal Region Eco-Develotment).
Visi
Pada tahun 2018 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan diharapkan menjadi pusat pengembangan IPTEK perikanan dan kelautan melalui kegiatan Tri Dharma yang profesional (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat).
Dalam bidang pendidikan FPIK diharapkan menjadi unit andalan di Undip yang mempersiapkan tenaga sarjana profesional dalam bidang Perikanan dan Kelautan dan mewujudkan FPIK-Undip sebagai institusi pendidikan terdepan (dalam bidang Perikanan dan Kelautan) sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Memberikan konstribusi yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa/masyarakat melalui proses pembentukan karakter lulusan dan kiprah Tri Dharma Perguruan tinggi dalam bidang Manajemen Sumberdaya Perairan, Budidaya Perairan, Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Teknologi Hasil Perikanan, Sosial Ekonomi Perikanan, Ilmu Kelautan dan Oseanografi.
Dalam bidang penelitian FPIK diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas unggul, paling tidak dalam 2 pengertian:
Unggul dari segi strata penelitian. Diharapkan FPIK semakin meningkat dalam menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas setara dengan Hibah Bersaing, Riset Unggulan Terpadu, Program Kemitraan, dll.
Unggul karena relevan dengan tuntutan pembangunan dan globalisasi. Diharapkan penelitian dapat berkelanjutan sampai ke tahap siap serap oleh industri, atau dapat diimplementasikan dalam menangani masalah pembangunan.
Penelitian juga diharapkan dapat menghasilkan keluaran (output) yang menjadi landasan konseptual maupun teknis bagi kegiatan pengabdian masyarakat. Selain diharapkan memenuhi kualitas standar keilmuan yang makin meningkat, sehingga FPIK semakin diperhitungkan dalam skala internasional.
Misi
Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang perikanan dan kelautan, melalui pengembangan sivitas akademika, penerapan dan pengembangan IPTEK,dan pemecahan masalah-masalah pembangunan.
Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Diponegoro mengikuti ketentuan-ketentuan tertentu, antara lain :
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan di Fakultas
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan berorientasi pada pola Ilmiah Pokok, di Laboratorium, Studio, Jurusan, Fakultas serta pusat penelitian.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat diselenggarakan sesuai dengan sifat pengetahuan dan tujuan pendidikan serta berorientasi pada Pola Ilmiah Pokok serta masalah-masalah pembangunan, oleh perorangan/kelompok, Laboratorium, Studio, Jurusan, Fakultas, pusat penelitian maupun lembaga pengabdian pada masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan merupakan penyelengara pendidikan satu-satunya di Undip yang menangani bidang Perikanan dan Kelautan, akan tetapi dalam hal penyelenggaraan penelitian dan pengabdian masyarakat lebih banyak berkoordinasi dengan unit-unit lainnya di Undip.



JURUSAN PERIKANAN
Jurusan Perikanan memiliki 4 (empat) program studi yaitu :
Program Studi Budidaya Perairan (BDP), berdasarkan SK. Dirjen DIKTI No. 473/DIKTI/Kep/ 1995
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), berdasarkan SK. Dirjen DIKTI No. 474/DIKTI/Kep/ 1995
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), berdasarkan SK Dirjen DIKTI No. 475/DIKTI/Kep/ 1995.
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP), berdasarkan SK Dirjen DIKTI No. 620/D/T/2002.

JURUSAN ILMU KELAUTAN
Jurusan Ilmu Kelautan memililki  dua (2) program studi, yaitu :
1. Program Studi Ilmu Kelautan berdasarkan SK Dirjen Dikti No.195/Dikti/Kep/1995 dengan bidang minat :
Pendayagunaan dan Konservasi Sumberdaya Hayati Laut
Keanekaragaman Hayati Wilayah Pesisir dan Laut Tropis
Bioteknologi Kelautan
Pengelolaan Dampak Lingkungan, Pencemaran dan Sistem Remediasi
2. Program Studi Oseanografi berdasarkan Surat Ijin Dirjen Dikti No.2282/D/T/2001 dengan bidang minat :
Sumberdaya dan Pengelolaan Energi Non Hayati Wilayah Pesisir dan Laut Tropis
Lindungan Lingkungan Wilayah Pesisir dan Laut
Geofisik, Geokimia dan Geodinamika Wilayah Pesisir dan Laut
Hidrodinamika Wilayah Pesisir dan Laut


Gedung Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro (UNDIP) 

Gedung Prof. Soedarto, SH
Universitas Diponegoro (UNDIP)

Gedung Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro (UNDIP) 

Masjid Universitas Diponegoro (UNDIP)

Gedung Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro (UNDIP)


Gedung Rektorat
Universitas Diponegoro (UNDIP)

Rumah Sakit International
Universitas Diponegoro (UNDIP)
Perpustakaan Universitas Diponegoro (UNDIP)


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Universitas Diponegoro (UNDIP) Rating: 5 Reviewed By: Unknown