Universitas Brawijaya (UB) |
Universitas Brawijaya (biasa disingkat UNBRA, UNIBRAW atau
singkatan resmi UB) merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri di Indonesia
yang berdiri pada tahun 1963 di Kota Malang melalui Ketetapan Menteri
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 1 tanggal 5 Januari 1963, kemudian disahkan
oleh Keputusan Presiden no. 196 tahun 1963 yang kemudian tanggal 5 Januari
ditetapkan sebagai hari lahir Universitas Brawijaya. Jumlah mahasiswa lebih
dari 60 ribu orang dari berbagai strata mulai program Diploma, program Sarjana,
program Magister, dan program Doktor selain program Spesialis tersebar dalam 10
Fakultas dan 2 Program pendidikan setara fakultas.
Pada tanggal 10 Januari 2009, Universitas Brawijaya
mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Akan
tetapi, pada tanggal 16 Januari 2014, akreditasi tersebut turun menjadi B.
Pada tanggal 29 November 2007, UB mendapat persetujuan
Dirjen Dikti untuk menjadi perguruan tinggi otonom.
Universitas Brawijaya memiliki kampus pusat yaitu di Malang
(Ketawanggede, Puncak Dieng, Griyasahanta), dan cabang yang lebih kecil di
Kediri, Kasembon, Jakarta, dan Probolinggo. Pada tahun 2013, terdapat 157
program studi yang terdiri dari Vokasi 18, S1 69, S2 37, S3 16, dan Profesi 17.
Jumlah mahasiswa baru tahun 2013 yaitu 16.334 orang dan total seluruh mahasiswa
adalah 61.511 orang. Untuk program beasiswa Bidik Misi, UB menerima 1.500
mahasiswa pertahun dan menambah biaya Rp 200.000 perbulan dari yang diberikan
oleh pemerintah. Sedangkan total beasiswa lain yaitu Rp 27,6 miliar pertahun.
Terakreditasinya fakultas Ekonomi dan Bisnis-UB dan Teknologi Pertanian-UB oleh
internasional. Sedangkan untuk semua fakultas, lembaga, dan unit telah
mendapatkan sertifikat manajemen ISO. Universitas Brawijaya sebagai World Class
Entrepreneurial University.
Lahan kampus utama seluas 58 ha terletak di kawasan barat
kota Malang, tepatnya di Jalan Veteran. Gedung-gedung dalam Kampus pada umumnya
berarsitektur Jawa yang ditata sedemikian rupa. Efisiensi penggunaan lahan kampus,
gedung-gedung UB kebanyakan berlantai 3 bahkan di beberapa fakultas gedungnya
berlantai 7. Gedung kantor pusat berlantai 8 dengan bangunan yang sangat khas,
saat ini menjadi maskot UB. Secara keseluruhan UB memiliki aset tanah seluas
1.813.664 m2 (181 ha). Dari luas tanah tersebut 58 ha terletak di dalam Kota
Malang dan merupakan wilayah utama kegiatan universitas. Lahan seluas 73 ha
merupakan lahan laboratorium dan lahan percobaan di propinsi Jawa Timur di luar
kota Malang, yaitu di Cangar, Jatikerto, Dau dan Sumberpasir. Sedangkan
sisanya, seluas 92 ha, terletak di Lampung dan merupakan lahan percobaan untuk
bidang pertanian.
Berawal dari Balaikota Malang, gagasan untuk pembentukan
perguruan tinggi itu digulirkan. Atas prakarsa Ketua DPRD, 10 Mei 1957,
diadakan pertemuan tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintahan kota Malang,
membahas rencana pembentukan sebuah universitas milik kotapraja (Gemeentelijke
Universiteit).
Sebagai langkah awal, didirikan sebuah yayasan bernama
Yayasan Perguruan Tinggi Malang (YPTM) dengan akte notaris nomor 48 tahun 1957,
28 Mei 1957. Yayasan ini kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan
Pengetahuan Masyarakat (PTHPM), pada 1 Juli 1957. Tercatat sebanyak 104
mahasiswa perguruan tinggi ini, dan menggunakan ruang sidang Balaikota Malang
sebagai tempat perkuliahannya.
Sementara itu, atas inisiatif beberapa tokoh masyarakat yang
lain dibentuk pula Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (YPTEM) dengan akte
notaris nomor 26, 15 Agustus 1957, yang kemudian mendirikan Perguruan Tinggi
Ekonomi Malang (PTEM). Tak jauh berbeda dengan pendahulunya, aktivitas
perkuliahan PTEM juga menumpan di Balaikota Malang.
Secara resmi PTHPM diakui sebagai milik Kotaparaja Malang
dengan keputusan DPRD, 19 Juni 1958. Pada dies natalis ketiga PTHPM, 1 Juli
1960, diumumkan penggunaan nama Universitas Kotapraja Malang bagi perguruan
tinggi itu. Selain itu diumumkan pula rencana membuka dua fakultas baru.
Rencana itu menjadi kenyataan, 15 September 1960, berdiri Fakultas Administrasi
Niaga (FAN). Disusul kemudian oleh Fakultas Pertanian (FP), 10 November 1960.
1961-1964: Upaya penegerian
Pembiayaan menjadi kendala utama penyelenggaraan Universitas
Kotapraja Malang. Meskipun diakui sebagai milik Kotapraja Malang, pembiayaan
universitas ini sepenuhnya tetap menjadi beban yayasan. Oleh karena itu
ditempuh usaha untuk memperoleh status universitas negeri. Sesuai UU nomor 22
tahun 1961 tentang perguruan tinggi, ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, baik mengenai jumlah maupun jenis fakultas yang dimiliki. Untuk itu,
diupayakan penggabungan dengan perguruan tinggi yang sudah ada di Malang, yakni
PTEM dan STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang). PTEM sepakat dengan gagasan
ini, sementara STKM masih belum dapat menerimanya.
Sebagai langkah menuju penggabungan, Universitas Kotapraja
Malang berganti nama menjadi Universitas Brawijaya. Nama ini berasal dari gelar
raja-raja Majapahit yang merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12
sampai 15. Nama ini diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat
nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961, dipilih dari 3 alternatif yang diajukan,
yakni Tumapel, Kertanegara, dan Brawijaya. Nama itu secara resmi baru dipakai 3
Oktober 1961, setelah penggabungan Yayasan Perguruan Tinggi Malang (Universitas
Kotapraja Malang) dengan Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) menjadi
Yayasan Universitas Malang, yang disahkan akte notaris nomor 11 tanggal 12
Oktober 1961.
Untuk memenuhi syarat penegerian, Universitas Brawijaya yang
telah memiliki 4 fakultas (FHPM, FE, FAN, dan FP) membuka lagi sebuah fakultas,
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) pada 26 Oktober 1961.
Presiden Universitas Brawijaya, H. Doel Arnowo bersama para
perintis universitas ini terus berjuang untuk mendapatkan status universitas
negeri. Dalam sebuah pertemuan 7 Juli 1962, dicapai kesepakatan antara Menteri
PTIP, Pangdam VIII Brawijaya, Presiden Universitas Airlangga, Presiden
Universitas Brawijaya, dan Presiden Universitas Tawangalun, bahwa hanya
fakultas-fakultas eksakta saja yang terlebih dulu dinegerikan. Keputusan
Menteri PTIP nomor 92 tahun 1962 tanggal 1 Agustus 1962 menetapkan FP dan FKHP
dinegerikan dan sekaligus menjadi bagian dari Universitas Airlangga. Keputusan
ini berlaku surut mulai 1 Juli 1962.
Sementara itu di Probolinggo, 28 Oktober 1962 dibuka
Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Pendidikan Tinggi
Probolinggo. Jurusan ini pada saatnya kemudian menjadi bagian dari FKHP dengan
SK Menteri PTIP no 163 tahun 1963, 25 Mei 1963. Tanggal 5 Januari 1963, keluar
Keputusan Menteri PTIP nomor 1 tahun 1963, tentang pendirian Universitas Negeri
Brawijaya di Malang.
Dengan keputusan itu, ditetapkan Universitas Brawijaya di
Malang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Fakultas Pertanian,
serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan. Keputusan itu pula memisahkan
Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dari Universitas
Airlangga dan memasukkannya ke dalam lingkungan Universitas Brawijaya di
Malang. Selain itu, keputusan Menteri PTIP ini juga meresmikan 3 fakultas yaitu
Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Ketatanegaraan di Jember
sebagai bagian dari Universitas Brawijaya. Kemudian, dengan Keputusan Menteri
PTIP nomor 97 tahun 1963, 15 Agustus 1963, Fakultas Ketatanegaraan dan
Ketataniagaan di Kediri ditetapkan sebagai cabang dari FKK Universitas
Brawijaya.
Keputusan Menteri PTIP tentang pendirian Universitas Negeri
Brawijaya kemudian disahkan dengan Keputusan Presiden nomor 196 tahun 1963, 23
September 1963. Dengan itu pula ditetapkan fakultas-fakultas yang bergabung ke
dalam Universitas Brawijaya, yakni FE, FHPM, FKK, FP dan FKHP di Malang, serta
Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu
Sosial, dan Fakultas Kedokteran di Jember. Dalam status negeri, Universitas
Brawijaya membuka Fakultas Teknik (FT) berdasarkan Keputusan Menteri PTIP nomor
167 tahun 1963, 23 Oktober 1963. Pada tahun 1964, cabang di Jember memisahkan
diri dan membentuk Universitas Jember (SK Menteri PTIP nomor 151 tahun 1964, 9
November 1964).
1965-1968: Kampus bergolak
Situasi negara memburuk dengan meletusnya pemberontakan
G30S/PKI pada tahun 1965. Seluruh perguruan tinggi bergolak, tidak terkecuali
Universitas Brawijaya. Pergolakan mencapai puncaknya 2 April 1966, seluruh
aktivitas universitas ini berhenti. Dengan keputusan nomor 012/IV/66, Komandan
Korem 083 selaku PU Pepelrada (Penguasa Pelaksana Perang Daerah) menetapkan
sebuah presidium untuk memimpin Universitas Brawijaya, dan dekan untuk memimpin
fakultas-fakultas. Keputusan itu kemudian disahkan Deputi Menteri PTIP dengan
Keputusan nomor 4385 tahun 1966. Tugas utama presidium adalah normalisasi
keadaan dan menggalang persatuan dan kesatuan di kalangan sivitas akademika.
Presidium mulai bekerja 7 April 1966, dan membuka kembali Universitas Brawijaya
12 April 1966.
Bulan Juni 1966, Brigjen dr. Eri Soedewo ditugasi pemerintah
untuk stabilisasi perguruan tinggi-perguruan tinggi di Jawa Timur. Jabatannya
sebagai Koordinator Perguruan Tinggi Jawa Timur, di samping Pejabat Rektor
Universitas Airlangga, Ketua Presidium IKIP Surabaya, Ketua Presidium IKIP Malang,
dan Ketua Presidium Universitas Brawijaya.
Dalam rangka pengamanan seluruh kampus di Jawa Timur,
Pangdam VIII/Brawijaya, 1 Agustus 1966, memberhentikan seluruh pimpinan
perguruan tinggi di Jawa Timur. Sebagai pimpinan Universitas Brawijaya, dengan
keputusan Pepelrada nomor 59 tahun 1966, yang kemudian disahkan oleh keputusan
Direktur Jenderal Perguruan Tinggi nomor 798/I/SP/KT/67, diangkat Kolonel
Moejadhie Komandan Korem 083 sebagai Rektor Universitas Brawijaya, dibantu oleh
para pembantu rektor dan para dekan fakultas.
1969-1997: Pengembangan kampus
Pimpinan Universitas Brawijaya bekerja tanpa anggaran selama
setahun. Baru kemudian secara berangsur-angsur diperoleh kembali anggaran dari
pemerintah. Setelah 3 tahun keadaan menjadi normal, Universitas Brawijaya
melangkah memasuki masa pembangungan (Pelita I) pada tahun 1969, dipimpin oleh
rektor dari kalangan sendiri, yaitu Dr Ir Moeljadi Banoewidjojo (1969-1973).
Pembangunan fisik dilaksanakan. Gedung-gedung kuliah,
laboratorium, bengkel, dan perpustakaan dibangun di kompleks Dinoyo. Secara
berangsur-angsur prasarana dan sarana kampus dilengkapi. Untuk memudahkan
manajemen, jurusan Perikanan Laut di Probolinggo (1972) dan cabang Fakultas
Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) di Kediri (1973) secara berangsur-angsur
dipindahkan ke Malang. Sedangkan jurusan Kedokteran Hewan di Surabaya (berdiri
1970) sejak 1972 bergabung dengan Universitas Airlangga. Di bawah kepemimpinan
Rektor Dardji Darmodihardjo SH (1973-1979), pembangunan fisik terus berlangsung.
Kantor Pusat dipindahkan dari Jalan Guntur 1 ke Kampus
Dinoyo (1974), juga tempat perkuliahan seluruh fakultas secara berangsur-angsur
dipusatkan. Jumlah staf pengajar maupun administratif bertambah dengan banyaknya
pengangkatan baru. Beliau juga menetapkan singkatan “Unibraw” sebagai pengganti
“Unbra”. Jumlah fakultas pun bertambah dengan bergabungnya Sekolah Tinggi
Kedokteran Malang (STKM) secara resmi menjadi Fakultas Kedokteran dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 001/O/1974, 1 Januari 1974.
Berdasarkan SK Presiden Nomor 59 tahun 1982 tanggal 7
September 1982 tentang struktur organisasi Universitas Brawijaya, Fakultas
Perikanan (FPi) menjadi fakultas tersendiri karena sejak tahun 1977 digabung
menjadi satu dengan Fakultas Peternakan dengan nama Fakultas Peternakan dan
Perikanan. Sebagai catatan bahwa Fakultas Perikanan telah berdiri sejak tahun
1963 di Probolinggo yang merupakan Jurusan dari FKHP Universitas Brawijaya.
Dalam periode selanjutnya, berturut-turut di bawah
kepemimpinan Rektor Prof Harsono (1979-1987), Rektor Prof ZA Achmady
(1987-1994), Rektor Prof Hasyim Baisoeni (1994-1998). Terjadi perubahan nama
beberapa fakultas, peningkatan beberapa jurusan menjadi fakultas, pembukaan
fakultas dan program-program baru, serta pemisahan untuk mandiri program non
gelar Politeknik. Selain itu banyak pembangunan fasilitas pembangunan fisik
seperti gedung Rektorat berlantai 8 dan gedung Widyaloka pada masa jabatan
Rektor Prof ZA Achmady, sedangkan penggunaan website resmi Universitas
Brawijaya mulai diresmikan pada masa Rektor Prof Hasyim Baisoeni.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0371/O/1993
tanggal 21 Oktober 1993. Universitas Brawijaya menambah satu lagi fakultas
yaitu Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) yang merupakan peningkatan satu dari
Jurusan Teknologi Pertanian yang sebelumnya berada di Fakultas Pertanian.
1998-2005: Perguruan Tinggi Otonom
Pada masa kepemimpinan Rektor Prof Eka Afnan Troena
(1998-2002) mulai menerima mahasiswa asing asal Malaysia, dimulainya era
jaringan serat optik untuk pengembangan teknologi informasi (TI) di kampus dan
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh bekerjasama dengan Keio University, Jepang,
serta memulai program pemberian beasiswa studi lanjut bagi staf administrasi.
Pada tahun 1999, pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan
Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan
Hukum. Tekad Universitas Brawijaya menjadi perguruan tinggi otonom sesuai PP 60
dan PP 61 Tahun 1999, telah di persiapkan sejak tahun 2000, dengan melakukan
sosialisasi kepada sivitas akademika.
Beberapa Presiden mahasiswa perguruan tinggi menolak otonomi
kampus. Presiden Mahasiswa Universitas Brawijaya, Muhammad Fadhli mengusulkan
adanya SPP progresif (proporsional), jika otonomi kampus diberlakukan. Menurut
Presiden Mahasiswa Universitas Brawijaya, pihaknya telah melakukan polling
pendapat tentang otonomi kampus yang hasilnya 63,9% menolak penerapan otonomi
kampus dan hanya 26,7% yang setuju. Otonomi kampus, yang akan diberlakukan di
Universitas Brawijaya harus dikaji ulang dan dicarikan format yang paling baik
dan tepat.
Pada masa Rektor Prof Bambang Guritno ini, beliau
mencanangkan visi menjadikan Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi
terkemuka melewati batas wilayah nasional, melakukan persiapan-persiapan untuk
menjadi perguruan tinggi otonom, mengupayakan peningkatan kualitas dosen
melalui studi lanjut, memperluas kerjasama luar negeri, mengadakan penataan
jenjang karier staf administrasi, merintis pemberian subsidi biaya perjalanan
haji bagi karyawan, serta menempatkan perencanaan sebagai dasar penetapan
program dan kegiatan Universitas Brawijaya.
Pada tahun 2003, berdasarkan SK Rektor nomor 147/SK/2003
dibentuklah dan mulai disosialisasikan pelaksanaan Tim Evaluasi Diri (Persiapan
BHMN-UB) untuk Pengembangan Otonomi dan Akuntabilitas Organisasi Universitas
Brawijaya. Otonomi adalah salah satu pilar untuk menghasilkan SDM yang
berkualitas berdasarkan hasil studi banding ke Universitas Indonesia,
Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung dan Institut Pertanian
Bogor yang telah berstatus perguruan tinggi BHMN (Badan Hukum Milik Negara).
Akhirnya pada Desember 2004, diterbitkanlah keputusan Senat
mengenai Otonomi Kampus Universitas Brawijaya. Dan mulai disosialisasikan bagi
kalangan pejabat di lingkungan kampus dan bagi para fungsionaris mahasiswa
yaitu Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, serta Himpunan Mahasiswa
Jurusan dan Program Studi mulai tahun 2005.
2006-sekarang: World Class Entrepreneurial University
Universitas Brawijaya mendapat persetujuan Dirjen Dikti
untuk menjadi perguruan tinggi otonom pada tanggal 29 November 2007, walaupun
pelaksanaannya harus menunggu pengesahan Undang Undang BHP. Sementara menunggu
pengesahan UU-BHPMN (Badan Hukum Pendidikan Milik Negara) oleh DPR, untuk itu
telah dibentuk tim penyusun proposal BLU (Badan Layanan Umum) yang diketuai oleh
Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro.
Dalam masa kepemimpinan Rektor Prof. Yogi Sugito,
Universitas Brawijaya diarahkan untuk menjadi entrepreneurial university yang
bertaraf internasional, dibuat logo Universitas Brawijaya, mulai diperkenalkan
singkatan UB menggantikan Unibraw, diberlakukan SPP proporsional bagi mahasiswa
baru, dibangun gedung Pusat Bisnis, gedung kuliah Fakultas Ekonomi, gedung
Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran, dan monumen tugu UB, dan pembentukan
Laboratorium Sentral Ilmu Hayati. Rektor ini sangat memperhatikan keindahan, keamanan,
dan kenyamanan kampus.
Pencanangan UB menuju Entrepreneurial University (EU)
disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 Juni 2007.
Bagi UB, EU merupakan perwujudan Visi dan Misi, untuk menghasilkan lulusan yang
mandiri dan berjiwa pelopor. Di dalam pelaksanaannya telah ditempuh
rintisan-rintisan berbagai kegiatan dengan bantuan dana hasil kerjasama.
Sebagai bagian dari langkah nyata UB menuju EU, maka dilakukan pembenahan
organisasi, antara lain pembentukan UBBIPS (University of Brawijaya Business
Incubator and Public Services atau Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan
Masyarakat UB). Lembaga ini keberadaannya di bawah Rektor yang berfungsi sebagai
tempat pengembangan pendidikan dan latihan kewirausahaan bagi mahasiswa, dosen,
pegawai, dan masyarakat, sebagai fasilitator pengembangan riset di universitas
yang relevan dengan kebutuhan industri/UKM dan ekspose hasil riset potensial
agar bernilai bisnis, serta mengembangkan unit bisnis akademik dan non akademik
sebagai sumber pendapatan universitas untuk menunjang aktivitas pendidikan.
Kerjasama dilakukan dengan Badan Litbang Diknas, UB
dipercaya untuk menyusun Pedoman Umum, Pedoman Khusus dan berbagai modul
Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Bekerja sama dengan JBIC (Japan Bank for
International Cooperation) dan Waseda University, serta perguruan tinggi di
negara-negara ASEAN untuk mencari dan menguji coba model Pendidikan
Entrepreneurship untuk Mahasiswa Pendamping UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) yang cocok diterapkan di kawasan ASEAN.
Lambang merupakan penyederhanaan dari kenyataan yang
kompleks dan bersifat abstrak. Dengan lambang, sebuah institusi memiliki
identitas yang unik agar dikenali orang lain. Lambang Universitas Brawijaya
berbentuk segilima dengan warna dasar hitam. Di dalamnya terdapat gambar arca
Raden Wijaya (Prabu Brawijaya) berwarna kuning emas, sebagai penjelmaan Dewa
Wisnu yang bertangan empat. Masing-masing tangan memegang lampu, canka atau
siput, qada, dan cakra. Selain itu sebagai lambang Ciwa, Raden Wijaya
mengenakan mahkota Candra Kapala. Di samping kiri dan kanan Raden Wijaya
terdapat sepasang Dewa Perwara sebagai pengikut Sang Raja.
Lambang secara keseluruhan menggambarkan corak atau watak
dari Universitas Brawijaya. Jiwa kepeloporan, seperti yang dimiliki oleh Raden
Wijaya (Prabu Brawijaya), dilukiskan dengan warna kuning emas. Memiliki sifat
abadi, dilukiskan dengan warna dasar hitam.
Menjunjung tinggi falsafah Pancasila, digambarkan dalam
bentuk segilima berwarna kuning emas. Berani membongkar segala sesuatu yang
tidak wajar atau tidak benar, digambarkan dalam bentuk mahkota candra kapala.
Penegak tertib hukum, digambarkan dalam bentuk gada. Berani meratakan segala
sesuatu yang dianggap kurang wajar atau kurang benar, digambarkan dalam bentuk
senjata cakra. Segalanya dilakukan dengan kesucian yang disertai pula tugas
pemelihara atau pembina sesuai dengan sifat Wisnu, yang dilambangkan dalam
bentuk fanka atau siput. Percaya dan meyakini benar-benar bahwa zat hidup itu
ada, yang dilukiskan dalam bentuk lampu. Dengan demikian lambang tersebut
menggambarkan penjiwaan keseluruhan watak Raden Wijaya (Prabu Brawijaya) yang
senantiasa dilandasi moral Pancasila.
Bendera
Setiap fakultas di Universitas Brawijaya mempunyai
warna-warna tertentu sesuai dengan ciri khas masing-masing. Fakultas Hukum (FH)
memiliki warna bendera merah, Fakultas Ekonomi (FE) warna bendera kuning,
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) warna bendera abu-abu, Fakultas Pertanian (FP)
warna bendera hijau muda, Fakultas Peternakan (FPet) warna bendera coklat,
Fakultas Teknik (FT) warna bendera biru tua, Fakultas Kedokteran (FK) warna
bendera hijau tua, Fakultas Perikanan (FPi) warna bendera biru laut, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) warna bendera biru muda, Fakultas
Teknologi Pertanian (FTP) warna bendera biru muda.
Lagu
Hymne Universitas Brawijaya diciptakan oleh R. Janardhana
mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (sekarang: Fakultas
Peternakan) Universitas Brawijaya pada tahun 1963. Sedangkan Mars Universitas
Brawijaya diciptakan oleh Lilik Sugiarto tahun 1990. Sampai saat ini, kedua
lagu tersebut masih digunakan.
Jaket
Warna biru dipakai berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No.0602a/U/1984 tanggal 28 November 1984 tentang Pedoman
Tata-Busana Akademik Perguruan Tinggi di Lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, yang tertuang dalam Lampiran 1-2 tentang warna-warna
Universitas/Institut Negeri di seluruh Indonesia tabel nomor 12 (Universitas
Brawijaya dengan warna: Biru Turquoise). Sedangkan model yang sampai sekarang dipakai,
telah disempurnakan atas kepeloporan Ir. Abdul Azis Hoesein, Dipl.HE (Ketua
Dewan Mahasiswa 1970-1971) pada acara "Jaket Show" untuk memilih
model desain jaket almamater.
Logo merupakan salah satu bentuk representasi dari lembaga
yang diharapkan mampu mensosialisasikan keberadaannya di tengah-tengah
masyarakat. Hal ini melatarbelakangi Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas
Brawijaya untuk mengadakan penjaringan design logo Universitas Brawijaya yang
berlangsung selama 1 bulan penuh (1-30 September 2006). Pada tanggal 21
November 2006, melalui Keputusan nomor 163/SK/2006, tanggal 14 November 2006,
Rektor Prof Yogi Sugito menetapkan pemenang lomba desain logo Universitas
Brawijaya. Logo ini secara filosofis memuat pesan ”Join UB, be the best” untuk
jaminan mutu, dapat diubah kapan saja. Logo UB berbentuk persegi empat dengan
warna blue navie dengan tuisan UB berwarna kuning emas.
Makna logo dari UB yang memiliki motto ”Join UB, be the
best” adalah huruf “UB” dalam bulatan mengandung makna bahwa Universitas
Brawijaya selalu dinamis keberadaannya dalam masyarakat dunia. Sayap berjumlah
tiga buah mengelilingi bulatan dunia menggambarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
yang bertaraf internasional. Warna emas pada huruf dan gambar bermakna
kebijaksanaan dan kejayaan. Warna biru menggambarkan Universitas Brawijaya
bersifat universal. Bingkai bujur sangkar sendiri bermakna keadilan.
Singkatan nama
Nama "Universitas Brawijaya" diberikan oleh
Presiden RI melalui surat kawat Nomor 258/K/61 tertanggal 11 Juli 1961, dipilih
dari 3 nama yang diajukan Senat Universitas, yakni: Kertanegara, Tumapel, dan
Brawijaya. Sejak saat itu pula dikenal nama "Unbra" sebagai singkatan
nama Universitas Brawijaya. Dalam perkembangannya, sejak 1 Maret 1975
berdasarkan SK Rektor, singkatan "Unbra" tidak digunakan lagi dan
diganti dengan singkatan baru, yaitu "Unibraw". Selanjutnya, sejak
tahun 2006 telah disosialisasikan singkatan "UB" untuk menggantikan
singkatan "Unibraw", dan disetujui Senat Universitas Brawijaya
tanggal 17 Maret 2008.
Moto
Sejak peringatan Dies Natalis ke 44, Januari 2007
diperkenalkan moto Universitas Brawijaya yaitu "Join UB, be the
best".
Monumen Tugu UB
Tugu Universitas Brawijaya yang terletak di depan Gedung
Rektorat dibangun mulai Desember 2007. Letaknya di pusat kampus dengan bentuk
lingkaran di jalan utama. Fungsinya selain sebagai bagian keasrian kampus juga
mempunyai makna pada setiap bagiannya.
Puncak kepala tugu, berbentuk dasar lingkaran bermakna pusat
dan wawasan yang luas, tetapi tetap fokus dan lentur. Diatasnya berbentuk bulat
telungkup, bermakna fakir, tetapi tak miskin. Dipuncak sendiri berbentuk
tongkat menunjukkan bahwa insan akademis pun masih membutuhkan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa.
Bentuk kepala tugu bermakna simbolik adanya tiga strata
pendidikan (S1, S2, S3) di Universitas Brawijaya. Bentuk transparan, bermakna
Universitas Brawijaya terbuka bagi saran dan kritik. Warna kuning bermakna jiwa
kepeloporan sebagai pusat llmu, teknologi, dan seni. Sedangkan warna hitam
bermakna abadi, tidak pandang suku, bangsa, negara, kebudayaan maupun agama.
Badan tugu mengesankan ilmu, tekonologi dan seni yang
sederhana, kokoh dan monumental. Terdapat pula jam sebagai penunjuk waktu yang
tepat berada di dada tugu sebagai pengingat bahwa warga Universitas Brawijaya
harus menghargai waktu. Sedangkan bentuk kaki tugu bermakna kepeloporan
perguruan tinggi yang terjaga oleh para pengampu sesuai dengan susunan simbolik
yaitu spesialis dan praktisi ilmu; teknologi dan seni; ilmuwan dan peneliti;
profesor dan doktor.
Dasar tugu terdiri dari kolam atas, pelataran gersang,
pelataran bunga, dan kolam teratai. Kolam atas yaitu kolam air bermakna
simbolik bahwa ilmu, teknologi, dan seni itu tidak terbatas dan terus berkembang,
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan zamannya. Pelataran gersang tetapi
berpola dan bertekstur serta dikelilingi pelita, bermakna para mahasiswa dan
mahasiswi dari berbagai disiplin ilmu dan pembimbingnya. Pelataran dengan
hamparan bunga berwarna-warni dan bunga-bunga ini dapat diganti/disesuaikan
dengan event yang sedang tejadi, bermakna para alumni dari berbagai disiplin
ilmu yang selalu siap dengan berbagai tuntutan perubahan zaman. Sedangkan kolam
teratai bermakna simbolik berupa harapan kepada para alumni Universitas
Brawijaya. "Jadilah bunga bangsa yang lentur, anggun dan berwibawa,
tenang, lestari dan menghidupi.
Seleksi Masuk
Jalur Nasional
SNMPTN 2013
SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
merupakan seleksi penerimaan calon mahasiswa tanpa ujian tulis yang baru lulus
Ujian Nasional pada tahun itu. Dilaksanakan secara nasional berdasarkan
prestasi akademik sesuai ketentuan SNMPTN. Jalur ini biasa disebut jalur undangan
atau PMDK.
SBMPTN 2013
SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
merupakan seleksi penerimaan calon mahasiswa melalui ujian tulis, dilaksanakan
secara serempak nasional setelah kelulusan SMA/MA/SMK. SBMPTN ini diadakan
setelah pengumuman SNMPTN 2013. Materi yang diujikan pada hari pertama adalah
Tes Potensi Akademik, Tes Kemampuan Dasar Umum (terdiri dari Matematika Dasar,
Bhs. Indonesia, dan Bhs. Inggris. Kemudian pada hari kedua adalah Tes Kemampuan
IPA dan/atau IPS sesuai dengan jurusan yang diambil.
Jalur Mandiri
SPKD/SPKIns
Seleksi Program Kemitraan Daerah/Instansi merupakan seleksi
ujian tulis dilaksanakan di daerah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah
setempat/Instansi atau Perusahaan setempat. Seleksi jalur ini dilaksanakan
setelah seleksi nasional.
SPMK
Seleksi Program Minat dan Kemampuan merupakan seleksi ujian
tulis dilaksanakan di Universitas Brawijaya dan sekolah yang telah ditunjuk
oleh UB. Seleksi ini juga dilaksanakan setelah seleksi nasional.
Kampus Kediri
Merupakan seleksi ujian tulis untuk UB Kampus Kediri yang
dilaksanakan setelah seleksi nasional.
SPI
Seleksi Program Internasional merupakan seleksi ujian tulis
untuk menjaring mahasiswa luar negeri. Seleksi ini dilaksanakan berdasarkan
kemitraan dengan pihak luar negeri.
SAP
Seleksi Alih Program merupakan seleksi penerimaan mahasiswa
bagi yang berpendidikan Sarjana Muda atau Diploma III untuk melanjutkan
pendidikan ke Strata 1. Seleksi ini dikelola oleh pihak fakultas masing-masing.
SPVok
Seleksi Program Pendidikan Vokasi/Keahlian yaitu seleksi
ujian tulis untuk Diploma I dan III dan dilaksanakan setelah seleksi nasional.
Biaya Pendidikan dan Beasiswa
Biaya pendidikan terdiri dari SPP (Sumbangan Pembinaan
Pendidikan) yang dibayarkan setiap awal semester. SPP ditetapkan secara
proporsional per jurusan, per mahasiswa, dalam 7 kategori untuk jalur nasional,
dan 3 kategori untuk jalur mandiri. SPFP (Sumbangan Pengembangan Fasilitas
Pendidikan) yaitu dibayarkan sekali saat daftar ulang sebagai mahasiswa baru.
SPFP ini juga ditetapkan secara proporsional seperti SPP. DBP (Dana Bantuan
Praktikum) ini dibayarkan setiap awal semester. Dan biaya lain-lain yang
mencakup ordik, ormawa, jas almamater, perpustakaan, dan tes kesehatan dan
dibayarkan sekali saat daftar ulang sebagai mahasiswa baru.
Beasiswa juga diberikan, yakni mencapai 4.676 orang pada
tahun 2010 mencapai Rp. 16 M. Beasiswa tersebut adalah BMU, Bidik Misi, PPA,
BBM, Supersemar, Bank Indonesia, BRI, Toyota, Astra, IMHERE, Taspen, BNI, PGN,
ETOS, BTN, Pertamina, Eka Tjipta, Indosat, Pegadaian, Daihatsu, Djarum, BCA
Finance, CIMB Niaga, TNI, Yayasan Salim, Yayasan Kasih, IKOMA, KOSGORO, Semen
Gresik, ORBIT, dan lain-lain. Pada tahun 2011, UB memberikan beasiswa pada
6.168 mahasiswa dan pada tahun 2012 pada 6.686 mahasiswa. Jumlah ini meningkat
setiap tahunnya.
Program Akademik
Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 232/U/2000, pendidikan akademik yang terdiri atas program sarjana,
program magister dan program doktor, adalah pendidikan yang diarahkan terutama
pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Pendidikan
profesional adalah program pendidikan diploma yang diarahkan terutama pada
kesiapan penerapan keahlian tertentu, sedang kan pendidikan profesi adalah
pendidikan tambahan setelah program sarjana untuk memperoleh keahlian dan
sebutan profesi dalam bidang tertentu. Saat ini Universitas Brawijaya memiliki
12 Fakultas dan 2 Program seatara Fakultas, 74 Program Studi S-1, 37 Program
Studi S-2, 17 Program Studi S-3, 16 Program Dokter Spesialis 1 (Sp-1), 14 Program
D-3, dan 1 Program D-1.
Fakultas Hukum
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Fakultas Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Budaya
Fakultas Pertanian
Fakultas Peternakan
Fakultas Teknik
Fakultas Kedokteran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Teknologi Pertanian
Program Kedokteran Hewan
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Program Vokasi
Program Pascasarjana
Mahasiswa dan Dosen
Universitas Brawijaya saat ini memiliki 52.376 orang
mahasiswa aktif dari berbagai strata yang tersebar di berbagai fakultas. Karena
membuka kelas internasional melalui seleksi jalur mandiri untuk semua fakultas,
terdapat juga beberapa mahasiswa asing dari beberapa negara lain seperti USA,
Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Myanmar, Libia, Bosnia, Timor Leste, dan
Palestina. Jumlah dosen tetap pada tahun 2012 adalah 1.852 orang, yang terdiri
dari S1 yaitu 326 orang, Sp1 yaitu 89 orang, S2 yaitu 1.032 orang, dan S3 yaitu
405 orang.
Prestasi dan Keunggulan
Pada tahun 2008, UB masuk rangking 500+ dunia versi THES (QS
World University Rangkings) bersama-sama 7 perguruan tinggi lain di Indonesia
dan masuk peringkat 3 di antara perguruan tinggi di Indonesia versi Ditjen
Dikti. Pada tahun 2009, masuk rangking 191 di Asia menurut THES. Saat ini UB
sebagai ”World Class Entrepreneurial University” telah mendapatkan Akreditasi
Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) A dan mayoritas program studi telah
terakreditasi A. Pada tahun 2010, UB mendapat penghargaan dari Smart Campus
Award 2010, dimana UB menjadi yang terbaik dalam kategori The Most Interactive
LocalNode. Mendapat peringkat 59 Asia Tenggara versi Webomatrics. Di bidang
penelitian, publikasi ilmiah dosen dan perolehan patent, pada tahun 2010 telah
meraih prestasi peringkat 5 terbaik dari seluruh PT di Indonesia.
Mitra Kerjasama
Jalinan kerjama sama UB dengan perguruan tinggi dan instansi
tersebut dilakukan dalam bentuk Program Double Degree, Pertukaran Mahasiswa,
Sandwich Program, dan Join Research. Dalam rangka menerapkan program ”World
Class Entrepreneurial University”, telah dilaksanakan kerjasama dengan berbagai
perguruan tinggi luar negeri, yaitu 5 PT Thailand, 8 PT Jepang, 4 PT Taiwan, 3
PT USA, dan beberapa perguruan tinggi di Australia, Belanda, dan Jerman.
Beberapa dari perguruan tinggi dan instansi dari luar negeri
yang terkait adalah Curtin University of Technology, Wollongong University
(Australia), Hohenheim University (Jerman), Deutscher Akademischer
Austauschdienst (DAAD-Jerman), Centro International Agriculture Trophicale
(CIAT), dan lain-lain. Sedangkan dari dalam negeri sendiri adalah PT. Bimantara
Citra Tbk., PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, Institute For Community
Leaders (ICL), Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), dan lain-lain.
Fasilitas Kampus
Gedung
Setiap fakultas memiliki gedung masing-masing di area kampus
UB. Untuk kepentingan lain, terdapat gedung Sasana Samantha Krida, merupakan
gedung terbesar di Universitas Brawijaya. Di gedung ini diadakan berbagai macam
kegiatan diantaranya kongres, wisuda (diploma, sarjana, dan pascasarjana), dan
lomba/kejuaraan seperti lomba paduan suara, lomba ketrampilan bahasa Inggris
dan lain-lain. Terdapa pula gedung Widyaloka merupakan gedung tempat
diadakannya berbagai macam aktivitas/kegiatan mahasiswa maupun umum seperti
seminar nasional, regional, maupun internasional, pertemuan-pertemuan penting
seperti rapat pimpinan maupun lainnya, diskusi, dan kuliah tamu. Gedung Student
Center merupakan gedung tempat diadakannya berbagai macam aktivitas/kegiatan
mahasiswa maupun umum seperti seminar ilmiah, pendaftaran mahasiswa baru,
kejuaaraan/lomba, kongres mahasiswa, pameran, bursa buku, dan aktivitas
lainnya. Dan yang terakhir adalah gedung Graha Medika merupakan gedung terbaru
di UB, berlokasi di Fakultas Kedokteran. Gedung ini merupakan tempat untuk
kegiatan pertemuan, resepsi acara-acara khusus dan lain sebagainya.
Sarana Umum
Di lingkungan Kampus tersedia masjid pusat yaitu Masjid
Raden Patah, mushola-mushola yang tersebar di berbagai fakultas maupun jurusan.
Di dekat lingkungan kampus juga tersedia Vihara untuk penganut agama Budha,
sedangkan untuk umat Kristen, gereja berada di daerah Ijen, Jl Bromo. Terdapat
sarana telekomunikasi seperti Warung Pos & Telekomunikasi (Warpostel),
Kantor Pos dan Giro, Warung Internet (Warnet), dan Telepon Umum. Di lingkungan
kampus UB terdapat pula beberapa ATM dan Bank. Untuk Bank yaitu Bank BTN, BRI
dan Bank BNI. Sedangkan untuk ATM yang tersedia adalah ATM BCA, BNI dan BRI.
ATM BCA terletak di dekat asrama mahasiswa (daerah Koperasi Mahasiswa), ATM BNI
terletak di sebelah Bank BNI di Jalan Veteran, sedangkan Bank dan ATM BRI
terletak di Jl. MT Haryono.
Terdapat pula UB Hotel untuk tamu yang mencari tempat
beristirahat, tempat pertemuan, maupun tempat untuk berbisnis. Youth Hostel
adalah penginapan Griya Brawijaya yang dikelola oleh Koperasi Mahasiswa
Universitas Brawijaya, yang berkedudukan di komplek kampus. Terapat pula
Brawijaya Smart School yang terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas di bawah naungan Universitas Brawijaya.
Untuk travel umum terdapat Yubi Travel milik UB. Selain itu terapat pula
penitipan anak dan Taman Kanak-Kanak yaitu Daycare Center dan TK.
Pusat Pembelajaran
Perpustakaan Pusat merupakan sarana penunjang kelengkapan di
bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu UB
juga memiliki banyak laboratorium sebagai sarana penunjang pendidikan,
penelitian, dan pelayanan di seluruh fakultas dan jurusan.
Fasilitas Mahasiswa
Universitas Brawijaya memiliki sarana poliklinik untuk
mahasiswa. Mahasiswa bisa memperoleh layanan kesehatan dengan harga yang
terjangkau oleh seluruh mahasiswa. Fasilitas mahasiswa selain itu adalah
Student Computer Services (SCS) , Unit Kegiatan Mahasiswa, dan Student Internet
Access.
Fasilitas Olah Raga & Seni
Sarana olahraga yang tersedia di Universitas Brawijaya
adalah Stadion Brawijaya merupakan sarana untuk cabang olahraga sepakbola yang
cukup luas, GOR Pertamina yang berlokasi di belakang gedung Samantha Krida,
lapangan Bulutangkis Indoor berlokasi di gedung Samantha Krida, selain itu
tersedia lapangan Tenis Indoor, Fitness Centre, dan lapangan Kantor Pusat.
Sedangkan sarana kesenian yang tersedia di Universitas Brawijaya adalah
Homeband UB (Unit aktifitas band) yaitu fasilitas untuk bermain musik yang
dikelola oleh Unitas Band Universitas Brawijaya, selain itu tersedia Unit
Aktifitas Karawitan dan Tari.
Fasilitas Teknologi Informasi
School On Internet (SOI) merupakan program belajar/kuliah
jarak jauh (distance learning) melalui internet dengan teknologi video
conference. Program School On The Internet merupakan program kerjasama
pembelajaran melalui internet antar institusi pendidikan di regional Asia.
Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) menyediakan
pelatihan-pelatihan berkaitan dengan komputer, pemrograman, jaringan, dan
sebagainya. Tersedia Layanan MCA yaitu Microsoft Campus Agreement adalah
program pendaftaran lisensi tahunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
khusus dari institusi pendidikan tinggi. Microsoft Campus Agreement
memungkinkan institusi pendidikan untuk mengikuti teknologi yang berkembang
walau hanya dengan anggaran yang terbatas. Universitas Brawijaya telah
mengadakan ikatan perjanjian dengan Microsoft Indonesia dalam hal melegalkan
pemakaian perangkat lunak buatan Microsoft di lingkungan Universitas Brawijaya.
Web Hosting Services merupakan layanan web hosting
disediakan bagi lembaga-lembaga resmi Universitas Brawijaya yang
mempublikasikan situs yang berisi informasi lembaga-lembaga tersebut melalui
jaringan internet. Selain itu terapat fasilitas Electronic Mail (e-mail) bagi
sivitas akademika di lingkungan Universitas Brawijaya. Saat ini layanan e-mail
terdiri dari dua jenis layanan, yaitu Campus Web-based E-Mail merupakan email
resmi disediakan bagi para dosen, staf, fakultas, jurusan, unit kerja dan
lembaga resmi kampus lainnya dan Student E-mail yang disediakan khusus bagi
seluruh mahasiswa Universitas Brawijaya. Untuk pusat bantuan, pusat informasi,
form layanan, serta panduan dan manual layanan teknologi informasi tersedia IT
Helpdesk & Costumer Care. Dan fasilitas mengakses internet secara gratis
yang dapat diperoleh oleh seluruh pengguna dalam jaringan Intranet di
Universitas Brawijaya.
Pusat Pelatihan dan Penelitian
Universitas Brawijaya saat ini memiliki dua pusat pelatihan,
di Inkubator Bisnis (INBIS) dan Pusat Komputer (Puskom). INBIS UB menyediakan
pelatihan-pelatihan berkaitan dengan kewirausahaan dan bisnis, sedangkan Puskom
menyediakan pelatihan-pelatihan berkaitan dengan komputer, jaringan, dan
sebagainya. Selain itu juga terdapat pusat-pusat penelitian sebagai sarana
penelitian di UB.
Lembaga
LPPM
LPPM atau Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat merupakan institusi yang menyediakan segala informasi penelitian,
pelaksana penelitian dan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mengedepankan standar kualitas tertinggi dalam berbagai
kegiatan pemberdayaan masyarakat kampus maupun luar kampus. Lembaga ini
mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan menilai
pelaksanaan kegiatan penelitian dan PKM yang diselenggarakan oleh Pusat
Penelitian dan Pusat Pelayanan serta ikut mengusahakan serta mengendalikan
administrasi sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan tugas pokok tersebut.
LP3
LP3 atau Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan
merupakan pusat pengkajian dan pengembangan pendidikan guna mewujudkan
paradigma baru perguruan tinggi yang disingkat RAISE (relevance, academic
atmosphere, internal management, sustainability dan equity).
LSIH
LSIH atau Laboratorium Sentral Ilmu Hayati membantu
pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai bagian integral
pembangunan nasional ditujukan untuk menjadi landasan ketahanan ekonomi
nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. LSIH
melakukan beberapa jenis pelayanan dan pengujian untuk masyarakat umum/
industri, peneliti, praktisi dan mahasiswa (S1,S2,S3) terkait dengan bidang
hayati, dengan didukung peralatan terbaru dan terkalibrasi.
Taman Universitas Brawijaya (UB) |
Gedung Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB) |
Gedung Fakultas Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) |
Gedung Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) |
Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) |
Logo Universitas Brawijaya (UB) |
\Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB) |
universitas yang selalu menjadi favorit, maju terus buat universitas ini
ReplyDeleteThis is a great inspiring article.I am pretty much pleased with your good work.You put really very helpful information... Perguruan Tinggi Kristen di Tangerang
ReplyDeleteThis is a great inspiring article.I am pretty much pleased with your good work.You put really very helpful information... universitas swasta bisnis terbaik di indonesia
ReplyDeleteThis is a great inspiring article.I am pretty much pleased with your good work.You put really very helpful information... serviced office jakarta selatan
ReplyDeleteterima kasih sudah mau berbagi artikel yang bermanfaat ini.
ReplyDelete,
artikel yang sangatlah bermanfaat sekali, terima kasih sudah mau sharing...
ReplyDeleteUniversitas bertaraf internasional di Indonesia , Beasiswa universitas swasta di Indonesia
semoga website ini semakin maju dengan artikelnya yang berkualitas.
ReplyDeleteUniversitas teknik industri terbaik di Indonesia , dan Beasiswa S1 Indonesia
bagus sekali pemilihan kata dan juga artikel yang sudah Anda bikin, maju terus...
ReplyDeleteUniversitas jurusan hubungan internasional terbaik di Indonesia