JAKARTA - Pasca pelaporan kasus pengambil alihan secara paksa saham PT Dessy Timber pada Sabtu 24 Januari lalu, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja menantang sang pelapor untuk menunjukkan bukti di pengadilan.
Mantan petinggi Kompolnas itu juga mengancam pelapor untuk menanggung risiko atas tuduhan tersebut.
"Saya punya bukti untuk menyangkal, pasti ada risiko yang mesti ditanggung pelapor," ujarnya saat menghadiri aksi solidaritas 'Selamatkan KPK' di depan Kedutaan Besar Jerman, Jalan MH Thamrin, Minggu (25/1/2015).
Adnan menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh pelapor hanyalah mencari popularitas dengan mengadu domba lembaga anti-rasuah versus Kepolisian. Sebab itu, ia mengingatkan kepada para pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi tersebut.
"Itu cuma cari popularitas sama ada yang memanfaatkan situasi," imbuhnya.
Wakil Ketua KPK itu menyayangkan, pelaporan tersebut dilakukan saat dirinya tinggal 11 bulan menjabat di lembaga anti-rasuah. Meski demikian, Adnan berjanji bakal koperatif dalam proses hukum yang sedang membelitnya."Saya ikuti proses hukum, kalau dipanggil saya datang," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment