728x90 AdSpace

Latest News
UpdateYuk.com. Powered by Blogger.

Bisnis tahanan teroris dari balik sel


"Situ, siapa melarang orang beribadah. Hati hati kamu, keluarga di rumah tak ada yang menjaga," teriak tahanan teroris kepada sipir di Lembaga Pemasyarakatan Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Sebabnya, inspeksi pejabat penjara membubarkan salat berjamaah di lorong kamar tahanan.

ZE, mantan narapidana kasus narkotik, melihat kejadian itu. Gertakan tahanan teroris itu membikin sipir terdiam. Kejadiannya, setahun silam. Puluhan narapidana teroris kadang salat zuhur berjamaah dekat kamar tahanannya bersama napi lain.

"Waktu itu saya ikut salat, ada inspeksi. Semua disuruh masuk ke kamar masing-masing," kata ZE kepada merdeka.com pekan lalu di Jakarta. "Tapi akhirnya mereka (narapidana teroris) terkekeh."

Mereka tidak segan-segan membisikkan ajarannya. Sedari awal ZE sempat terbawa suasana, diskusi kecil soal agama sesuai pemahaman secara umum. Namun lambat laun semua bisa mengarah pada ulasan mati syahid. "Kalau saya terusin sampai habis mungkin sekarang sudah tidak pulang ke rumah, entah kemana," ujarnya.

Program khusus dari otoritas berwenang mengirim ustad pilihan secara rutin. Namun mereka sering menolak.

Mereka tidak pernah membahas sembarangan. Biasanya dilakukan waktu sembahyang di masjid atau sedang ada keperluan dengan narapidana teroris lain. Beberapa ajaran melekat di pikiran ZE terkait Pancasila. "Mereka tidak akui itu," tuturnya.

Selain itu, di dalam sel tahanan teroris menjadi tumpuan sesama narapidana lainnya. Mereka membuka lahan bisnis jual beli kebutuhan rumah tangga. Mulai dari kaus berlogo mujahid, sepatu futsal, sampai minyak wangi bebas alkohol.

"Di dalam kamarnya juga ada dapurnya sendiri," katanya. Mau tidak mau, penghuni lainnya pasti berinteraksi dengan narapidana teroris.


Kepada merdeka.com beberapa waktu lalu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai membenarkan penjara menjadi tempat penyebaran paham terorisme. "Iya. bahkan dulu Abu Bakar Baasyir sempat memberi tausiah-tausiah," ujarnya. "Kita tidak bisa salahkan penjaranya karena memang belum ada regulasi khusus. Makanya BNPT berinisiatif membangun pusat penjara orang-orang radikal di Sentul, Bogor, Jawa Barat."
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Bisnis tahanan teroris dari balik sel Rating: 5 Reviewed By: Unknown