Agaknya Valentino Rossi mulai kesal
dengan ocehan-ocehan Marc Marquez. Si
Marc menyudutkannya dalam insiden Assen. The Doctor bertahan pada versinya.
Sejatinya MM merasa paling layak jadi
juara seri Assen. Ia sama sekali tak melanggar aturan, punya pace seimbang. Saat senggolan posisinya
sejajar. “Manuver itu sudah saya rencanakan, sudah diperhitungkan agar bisa
menyalipnya dan punya keuntungan ke garis finish. Posisi motor kami sama, tak
mungkin ia tak melihat. Bagi saya, ini kemenangan moral. Soalnya tetap di
jalur yang sah, bukan melewati jalur yang terlarang,” kata Marc.
Itu yang dibantah Rossi. Ia mengaku
hanya melihat roda depan musuh di sebelahnya dan itu berarti posisi motornya
berada di depan. Ia bersikukuh posisinya sedang memimpin saat senggolan. Ia
mengaku sudah tahu akan diserang
habis-habisan di lap terakhir, sampai tikungan terakhir.
Itu sebabnya ia ngerem lebih keras dari
lap sebelumnya agar lebih dulu berada di awal tikungan. “Sialnya ia datang dan
memaksa saya keluar trek. Yang terpikir saat itu hanyalah menghindar. Habis itu
membuka gas lebih dalam karena tidak tahu seberapa dalam lintasan pasirnya.
Untungnya, saya punya pengalaman main di pasir hehehe!” canda Rossi atau bisa
juga ngeledek jika dikaitkan dengan insiden di GP Argentina.
Ia tegaskan terserah kubu Marquez
bilang apa. Masing-masing punya versi dan kesimpulan sendiri. “Sebaiknya lihat
lagi gambar-gambar maupun rekamannya,” imbuh Rossi yang sudah membawa piala
juaranya ke rumahnya di Italia.
Ini kali kedua duel hebat Rossi vs
Marquez musim ini yang berakhir dengan senggolan. Yang pertama di GP Argentina
dengan akibat MM yang ndlosor ke lintasan dan DNF. Mungkin itu sebabnya Rossi
bilang untung punya keahlian main di pasir seperti komentar di atas. Ngeledek
kali yak!
Kini Rossi menempatkan Marquez sebagai
musuh yang harus diwaspadai ekstra sampai akhir musim. Bukan pesaing di
kejuaraan dunia karena Il Dottore sudah unggul 74 poin, tapi lebih kepada
kemungkinan cara MM memberi perlawanan. “Mulai sekarang ia bisa jadi problem
besar. Saya mempelajari pace-nya saat berada di belakangnya dan tahu persis di
bagian mana bisa lebih kencang dari motornya,” tandasnya.
Itulah hebatnya Rossi. Tak cuma asyik
persiapkan diri tapi juga asyik mempelajari plus dan minusnya musuh. Andro
0 comments:
Post a Comment