728x90 AdSpace

Latest News
UpdateYuk.com. Powered by Blogger.

Kisah Pierre Coffin, Sutradara Minions Berdarah Indonesia









Muvila bocorkan beberapa kisah mengenai sutradara Minions, Pierre Coffin dan karyanya yang perlu Muvilaz ketahui. Apa saja? Simak per halamannya.
"Bababa babanana...Bababa babanana..."

Menyanyikan lirik tersebut pastinya langsung teringat dengan makhluk kuning lucu di film Despicable Me. Yap! dialah Minions. Setelah sukses membuat penonton bioskop tertawa dengan tingkah lucu mereka dan meraih 543,1 juta dolar As (2010) serta 970,8 juta dolar AS (2013) dari dua film sebelumnya, kini Illumination Entertainment menerjunkan kembali kisah prekuelnya yang bertajuk sederhana, Minions.
Dengan mengambil latar sebelum masa Gru, Minions kembali disutradarai oleh Pierre Coffin, sutradara keturunan Perancis - Indonesia. Setengah darah Indonesia yang dimilikinya ini, mendorongnya untuk memasukkan kata-kata bahasa Indonesia ke dalam masa minions, yang dibuat agar disamarkan. Jika jeli mendengarkan, maka Muvilaz akan mendengar kata 'masalah', 'terima kasih' dalam bahasa Minions. Tak pelak, sosoknya terasa akrab dengan Indonesia dan menarik untuk dibahas. Nah, untuk itu, kali ini Muvila bocorkan beberapa kisah mengenai Pierre Coffin dan karyanya yang perlu Muvilaz ketahui. Apa saja? Simak per halamannya

Pemilik nama lengkap Pierre Coffin Padang ini lahir dari pasangan suami istri, Yves Coffin, diplomat Prancis dan sastrawan Indonesia ternama, NH Dini. Sayangnya, saudara kandung dari Marie-Claire Lintang ini harus berpisah dengan ibunya saat berusia 17 tahun. Setelah bercerai, NH Dini memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan Pierre bersama saudaranya tinggal di Perancis bersama sang ayah.
Meski Ibunya adalah seorang novelis ternama Indonesia yang melahirkan karya unggulan seperti Kemayoran, Sekayu dan Pada Sebuah Kapal, tapi belum satu pun Pierre Coffin membaca karya ibunya. "Sebenarnya agak aneh karena karya-karya ibu saya tidak pernah diterjemahkan dalam bahasa Perancis, jadi saya belum pernah membaca buku-buku klasik tulisannya," jelasnya kepada jurnalis VOA.
Pierre Coffin menambahkan,"Tentunya saya sangat bangga, tapi juga malu pada diri sendiri karena ternyata ia banyak menulis tentang kami sebagai keluarga. Saya sebenarnya sangat berkeinginan untuk membaca buku-bukunya".
Tak banyak yang bisa dikenang oleh Pierre Coffin mengenai sosok ibu kandungnya. Namun potret didikan sang ibu masih melekat pada dirinya. NH Dini selalu mengenalkan budaya Indonesia kepadanya, ibunya sering mengajaknya ke KBRI di negeri manapun ia pernah tinggal. Walhasil, kenangannya akan Indonesia dan budayanya selalu tersimpan di dalam pikirannya. Itulah yang melatar belakangi penggunaan bahasa Indonesia dalam bahasa Minions.
"Saya ingat ketika masih kecil, ibu saya sering membawa saya ke Kedutaan Besar Indonesia di negara kami menetap, saya ingat semua yang dilakukan. Sampai sekarang saya masih ingat irama musik tradisional Indonesia. Tampaknya bodoh, tapi justru membawa ingatan saya kembali ke masa lampau. Makanan Indonesia, buat saya adalah hidangan paling enak di seluruh dunia. Dan bahasa Indonesia, menurut saya adalah bahasa yang sangat indah, seperti alunan musik. Ketika saya menyuarakan Minions dalam film Despicable Me, saya menggunakan berbagai bahasa, setiap kata-kata lucu saya gunakan dengan cara menarik, mungkin anda mendengar saya menggunakan kata 'Terima Kasih'" kenangnya.
Karirnya dalam film animasi sebenarnya dimulai sejak ia bersekolah di Gobelins di Paris, Perancis dan mulai bekerja di studio Amblimation. Disanalah ia mulai menggarap film animasi We're Back! A Dinosaur's Story yang diproduseri oleh Steven Spielberg pada tahun 1993.
Debut penyudtradaraannya dimulai pada tahun 1997 lewat film animasi pendek berjudul Pings. Di tahun berikutnya, ia menciptakan karakter Pat, si kuda nil dan Stan, si anjing untuk series televisi Perancis, TF1. Dua karakter tersebut begitu terkenal dengan videoklip mereka "The Lion Sleeps Tonight". Klip mereka muncul di Italia dalam komersial cokelat Ferrero Kinder. Mereka juga muncul kembali dalam bahasa Inggris di The CW4Kids, Amerika Serikat dan dua versi Belanda di channel Jetix dan Ketnet. Pat dan Stanley kini ditampilkan dalam banyak video online dengan nyanyian berbahasa Inggris dan ditayangkan di website Cartoon Network dari 5 Desember 2014 hingga 11 April 2015. Di Inggris itu ditayangkan di Citv.
Di tahun 2010, Pierre Coffin bekerjasama dengan Chris Renaud menciptakan sekaligus menyutradarai film Despicable Me untuk Universal Studio. Dengan menampilkan karakter Gru, 3 gadis cilik (Agnes, Edith, dan Margo) dan makhluk minions, film tersebut begitu hits di box office global, mencetak angka 543 juta dolar AS. Kesuksesan seri pertamanya berbuntut permintaan yang sangat besar untuk peluncuran angsuran berikutnya.
Saat pertama diluncurkan, Minions cukup mendapatkan perhatian publik bahkan dijadikan Official Mascot dari Illumination Entertainment. Selain aksinya yang lucu, minions juga memiliki bahasa sendiri. Bahasa tersebut dibuat oleh sang sutradara, Pierre Coffin dengan menggabungkan Bahasa Spanyol, Italia, Inggris, Yunani dan tentu saja bahasa Indonesia. Hebatnya lagi, Coffin-lah yang menyulih suarakan 899 minion, termasuk Kevin, Bob, Stuart dan Evil Minions.
Karakter makhluk kuning ini digali lebih dalam dalam sekuelnya. Pierre Coffin membuat karakter Evil minions menjadi salah satu bagian dari konflik cerita. Dengan gaya rambut yang liar dan gigi besar, minions jahat adalah kebalikan dari minions kuning yang lucu. Menurut penuturan nya, ide membuat Minions jahat terinpirasi dari cerita kartun Bugs Bunny. "Inspirasi terbanyak kami datang dari kartun lawas Warner Bros, Bugs Bunny" ujarnya saat diwawancarai cartoonbrew.
Dalam kartun tersebut, ada cerita tentang karakter tweety Bird minum Jekyll dan Hyde formula hingga kemudian menjadi monster besar yang berbulu. Dari situlah kemudian  dari minions kuning yang imut dan lucu itu. Dari sisi warna juga dibuat berlawanan. Minions jahat berwarna ungu sedangkan minions lucu berwarna kuning. Sebagaimana yang dikatakan oleh produsernya, Janet Healy, ungu dan kuning merupakan warna yang berlawanan dalm spektrum warna.
Kini karakter minions disempal dari induk filmnya dan dibuatkan film sendiri. Minions yang baru saja dirilis di Indonesia akan bercerita tentang sejarah awal Minions muncul ke Bumi. Film Minions digarap oleh dua orang sutradara, Pierre Coffin, dan Kyle Balda, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Brian Lynch. Suara minions tetap disulih suarakan oleh Pierre.
  •  
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Kisah Pierre Coffin, Sutradara Minions Berdarah Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Unknown