JAKARTA - Hubungan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok, dengan DPRD DKI Jakarta, semakin meruncing.
Keduanya saling bersikukuh mempertahankan pendapatnya
mengenai pengajuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 DKI.
Sementara, Ahok sendiri, pelan-pelan satu persatu
melontarkan 'peluru-peluru' yang berisi data dana siluman yang diprakasai oleh
DPRD.
Bahkan, besarnya dana siluman tersebut, mencapai hingga Rp
12,1 triliun.
Salah satunya, dana untuk pembelian Uninterruptible Power
Supply (UPS) yang besarnya mencapai Rp 6 miliar untuk satu sekolah saja.
Pantauan Warta Kota, saat ditemui di Balai Kota, Ahok hendak
pergi ke dokter gigi, pada Rabu (25/2/2015), siang. Ia mengenakan batik coklat.
Saat itu awak media mempertanyakan adanya massa yang
menginginkan mandat Ahok sebagai Gubernur.
Ahok menanggapi santai. Meskipun pada akhirnya ia meradang
dan menunjukkan bukti-bukti, bahwa adanya dana siluman yang diprakasai oleh
DPRD.
"Aduh, lu suruh seluruh orang Jakarta cabut gue, gue
tetap Gubernur sampe 2017. He-he. Pusing amat. Kayak seperti pas peresmian
Rusun Tambora kemarin, bilang warga banyak nolak gue, kayaknya yang ngajak foto
lebih banyak, yang ngajak salaman juga banyak, jadi gimana coba?" kata
Ahok sambil tersenyum.
Namun, senyum Ahok sedikit berubah menjadi sedikit meradang.
Saat ditanya karena APDB yang belum turun akibatnya pembangunan sekolah di
Jakarta Barat terhenti.
"Sekolah di Jakarta 46 persen jelek. Itu yang diotaknya
DPRD waktu dia susun, dia mau ngapain yang dia susun. Pengadaan peralatan
audio kelas Rp 4,5 miliar, pengadaan alat peraga pendidikan usia dini Rp 15
miliar, pelatihan guru Rp 25 miliar. Masuk akal nggak yang mereka bikin?"
kata Ahok.
Kemudian ia meminta stafnya mengambil data dana siluman yang
diprakasai oleh DPRD di Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
"Tolong ambil, mana itu data yang dari Disdik,"
kata Ahok di depan pintu masuk Balai Kota.
Beberapa stafnya pun langsung masuk ke ruangan kerja Ahok.
Kemudian menyerahkan beberapa lembar kertas berwarna putih berisi data 'dana
siluman' tersebut.
Ini yang saya bilang dana siluman. Liat nih semua, pengadaan
UPS Rp 6 M, masuk akal nggak? Gila nggak? Ini mah buat bangun sekolah. Daripada
beli UPS lebih baik beli genset," katanya.
Anggaran-anggaran tersebut, yang diminta oleh DPRD kepada
SKPD agar dimasukkan ke dalam APBD.
"Ini APBD yang versi dari DPRD, makanya saya tolak,
makanya nggak mau saya tanda tangan. Jadi yang model-model gini yang mau
dimasukin. Lihat nih, masak anggaran pembinaan Rp 3,5 M. Class room audio
system SDN Rp 5 M. Ini kalau di kampung saya, dana segini bisa perbaiki semua
sekolah," katanya.
Menurut Ahok data yang ditunjukkannya itu belum seberapa.
Pasalnya, total dana siluman tersebut, mencapai Rp 12,1 triliun.
0 comments:
Post a Comment