VIVAlife - Pernahkah Anda membayangkan seperti apa wujud bandara di masa mendatang? Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko, mengungkapkan, pengembangan bandara di Indonesia akan mengarah ke konsep Aerotropolis.
Konsep tersebut menjadikan bandara sebagai pusat kegiatan, seperti area perhotelan, perkantoran, komersial, hiburan, dan berbagai industri lainnya di 10-15 tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Skyscanner yang memprediksi bahwa bandara akan lebih luas dan terbuka akan membentuk desain Aeroville yang baru dan inspiratif yang akan menjadi bandara utama pada 2024.
Dalam rilis yang disebar ke media, Skyscanner memprediksi bahwa ruang keberangkatan akan menjadi awal pengalaman liburan dengan adanya ruang-ruang hiburan yang dapat menyejukkan suasana hati, mulai dari galeri seni, kebun sampai bioskop 3D, serta ruang yoga.
Seiring dengan staf bandara holografik, laporan tersebut memperkirakan bahwa sistem hologram gaya Skype akan tersedia ketika on-board, yang memungkinkan penumpang melakukan pembicaraan 3D dengan teman-teman dan keluarga selama penerbanganmereka.
Teknologi yang bermunculan ini menunjukkan bahwa pada 2024, perjalanan wisata dari rumah kita menuju lokasi liburan memiliki potensi pengalaman yang bebas stres dan menyenangkan - penuh dengan selingan menyenangkan untuk semua orang.
Kepala Departmen Bisnis Skyscanner Filip Filipov mengatakan, 10 tahun lalu kita memprediksikan telekomunikasi yang lebih lancar dan praktis menggunakan ponsel serta internet, juga melakukan rencana perjalanan lewat komputer.
"Wajar jika kita memprediksikan teknologi perjalanan yang jauh lebih mutakhir untuk 10 tahun dari sekarang. Terlebih, adanya ledakan pengguna internet dan teknologi digital pendampingnya, telah mengubah cara pandang manusia terhadap perjalanan, mulai dari perencanaan, pemesanan, hingga pengalaman, yang dimulai dari bandara," tuturnya. (asp)
0 comments:
Post a Comment