Wajahnya digunakan dalam kampanye di
internet. Yang mendorong orang-orang untuk peduli dan berani
bersikap. Jerman berduka melepas kepergian seorang gadis muda
berusia 23 tahun. Sekitar 3.000 orang menghadiri upacara pemakamannya,
menyalatkan jasadnya di Waechtersbach di negara bagian Hesse, dan mengantarnya
ke peristirahatannya yang terakhir. Doa dari berbagai latar belakang agama dan
kepercayaan terlantun untuk ketenangan arwahnya.
Tak hanya Jerman, dunia pun
memuliakan tindakan berani Albayrak. Padahal saat itu ia bisa saja berpaling,
cuek. Sosiolog dari York University, Toronto, Kanada, Arthur McLuhan seperti
dimuat situs CBC News mengatakan, apa yang dilakukan almarhumah luar
biasa.
Dubes Turki untuk Jerman, juga Gubernur negara bagian Hessen, Volker Bouffier
ada dalam daftar pelayat. Karangan bunga dengan tulisan sayang, ‘Kau akan
selalu di hati kami’ bertebaran.Tugce Albayrak — nama almarhumah — bukan artis, ia juga tak masuk kategori selebritis. Keberaniannya lah yang membuat rakyat Jerman menangisi kematiannya. Menganggapnya sebagai pahlawan.
Albayrak meninggal dunia Jumat 28 November 2014
lalu. Kematian yang menggegerkan Jerman. Semua bermula pada Sabtu 15
November 2014 lalu. Tugce Albayrak tak tinggal diam saat mendengar teriakan
minta tolong dari sebuah toilet di restoran cepar saji di Kota Offenbach,
dekat Frankfurt.
Suara teriakan itu berasal dari 2 perempuan yang mengalami pelecehan seksual
dari sekelompok laki-laki. Albayrak terlibat adu mulut bahkan bergelut
dengan para tersangka. Berusaha mati-matian menghentikan pelecehan itu. Ia
jatuh koma setelah para pria pelaku pelecehan kembali dan menyerangnya secara
brutal di lapangan parkir.Media setempat, Bild mempublikasikan rekaman CCTV insiden tersebut Senin kemarin. Dalam rekaman, seorang pria terlihat berusaha menghentikan lelaki lain — tersangka yang diketahui bernama Senal M — sebelum ia mendaratkan tinju fatal yang membuat Albayrak terbanting ke tanah, tak bergerak di antara kerumunan orang.
Mahasiswi keguruan itu dalam kondisi koma selama 2 pekan sebelum para dokter menyimpulkan, ia tak akan sadar kembali dan mengalami mati otak. Dengan berat hati, orangtuanya mencopot alat penopang hidupnya tepat di hari ulang tahun korban yang ke-23.
Apa yang
dilakukan Albayrak, keberaniannya untuk bertindak meski akhirnya mengorbankan
nyawanya sendiri, mendapat pujian dari Presiden Jerman Joachim Gauck yang
menyebut almarhumah sebagai ‘suri tauladan’.
“Ia adalah teladan dalam hal keberanian dan
mengedepankan moral,” kata Pak Presiden, Sebuah petisi yang ditandatangani 100 ribu orang meminta Albayrak, gadis Jerman keturunan Turki, mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara, Order of Merit, secara anumerta. Sebagai pahlawan.
Sang presiden mengatakan, ia sedang mempertimbangkan penghargaan tersebut. Kepada keluarga yang berduka, ia menulis, “Seperti halnya warga negara lain yang tak terhitung banyaknya, aku terkejut atas tindakan mengerikan (para tersangka). Tugce pantas menerima ucapan terimakasih dan hormat dari kita semua.”
“Respons yang biasa dalam menghadapi kejadian seperti itu (menyaksikan pelecehan) adalah tak berbuat apapun. Abai,” kata dia.
Sejauh ini polisi telah menahan seorang pemuda 18 tahun terkait penyerangan terhadap Albayrak. Jaksa pun berjanji akan mempercepat penanganan kasus. Sementara itu, meski jasadnya telah menyatu dengan Bumi, Albayrak masih terus hidup di hati rakyat Jerman.
Seluruh Jerman Berduka, Mahasiswi Muslim Wafat
ReplyDeleteSelamat datang di Bolavita Situs taruhan online
judi sabung ayam
Daftarkan diri anda dan teman anda bersama BOLAVITA
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : 08122222995
BBM: D8C363CA