Institut Teknologi Bandung (ITB)
|
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di
Kota Bandung. Nama ITB diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959. Sejak tahun 2012, ITB kembali
berstatus sebagai perguruan tinggi negeri (bahasa resmi: perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh
pemerintah), berubah dari status sebelumnya sebagai perguruan tinggi badan hukum milik negara
(BHMN). Hingga tahun 2012 ITB telah memiliki empat program studi yang terakreditasi secara
internasional dari salah satu lembaga akreditasi independen Amerika Serikat ABET, di mana ITB
merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki akreditasi internasional
tersebut.
Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia
sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia-Belanda. Walaupun masing-masing institusi
pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya
memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus
utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di
kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu
Galeri Soemardja, fasilitas olah raga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat
Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung
pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, di
antaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana
Olah Raga Sasana Budaya Ganesha, Pusat Bahasa, Pusat layanan komputer (ComLabs) dan
Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak
11 kilometer di sebelah utara Bandung.
Sejarah
Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu.
Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang
menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di
kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te
Bandoeng berdiri tanggal 3 Juli 1920.
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering
disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) dengan satu fakultas de Faculteit van
Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg- en
Waterbouwkunde. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno
meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, tepatnya tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh
Pemerintah
Militer Jepang dengan nama (Bandung Kōgyō Daigaku) setelah ditutup sejak 8 Maret 1942
dengan
menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun
1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT
Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie dengan Faculteit van
Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian
besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp
interniran Jepang. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini
kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia
sejak 2 Februari 1950.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam
secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi
Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut
Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959. Berbeda dengan harkat pendirian lima
perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam
suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang
maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan
kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian
organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan
kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang
periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga
berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom.
Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang.
Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai
satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk
Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi
S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu
kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan salah satu pusat ilmu
sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan
mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih. seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa
teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar
mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan
mahasiswa baru.
Akreditasi
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya, pada tahun 2011 dua program
studi ITB meraih akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology
(ABET) yang merupakan badan akreditasi independen terkemuka di Amerika Serikat (AS).
Program studi yang mendapatkan akreditasi dari ABET adalah Program Studi Teknik Elektro dan
Program Studi Teknik Kelautan.
Pada pertengahan Agustus 2012, kembali ITB meraih akreditasi internasional untuk dua program
studi yaitu Program Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Fisika. Kini ITB telah memiliki
empat program studi yang terakreditasi secara internasional, di mana ITB merupakan satu-satunya
perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki akreditasi secara internasional dari ABET.
Dengan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para calon mahasiswa dan orang tua
untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.
Dengan akreditasi ABET tersebut, lulusan ITB mulai tahun 2012 akan mendapatkan ijazah tak
hanya akreditasi BAN-PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB
telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi
secara resmi.
Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik
ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama.
Sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335
institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi
terpopuler di Indonesia. Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup
Asia, dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200
Colleges and Universities in the world).
Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009,
THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya
perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat
pertama sendiri diduduki oleh MIT. Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama,
peringkat
yang ditempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural
Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia
yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings.
Pada tahun 2009, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-21 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2010, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-30 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2011, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-26 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-41 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2012, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN bidang IPA tahun 2009, ITB merupakan
perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi dari 422.159 peserta ujian. Sebagai gambaran
untuk tahun 2007 nilai rata-rata ujian seleksi masuk yang diterima di ITB adalah 808,82; disusul
berikutnya UI (762,85), Unair (723,01), ITS (719,70), UGM (673,52).
Tahun 2008 ITB (826,01), UGM (774,09), Unair (742,60), UI (732,20), ITS (709,86).
Tahun 2009 ITB (92,54), UGM (88,88), UI (87,11), ITS (83,55), Unair (83,36).
Sedangkan pada tahun 2012, ITB memperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu 788,34; disusul UI
(735,94), UGM (677,63), ITS (675,53), dan Unair di urutan ke lima.
Akreditasi
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya, pada tahun 2011 dua program
studi ITB meraih akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology
(ABET) yang merupakan badan akreditasi independen terkemuka di Amerika Serikat (AS).
Program studi yang mendapatkan akreditasi dari ABET adalah Program Studi Teknik Elektro dan
Program Studi Teknik Kelautan.
Pada pertengahan Agustus 2012, kembali ITB meraih akreditasi internasional untuk dua program
studi yaitu Program Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Fisika. Kini ITB telah memiliki
empat program studi yang terakreditasi secara internasional, di mana ITB merupakan satu-satunya
perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki akreditasi secara internasional dari ABET.
Dengan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para calon mahasiswa dan orang tua
untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.
Dengan akreditasi ABET tersebut, lulusan ITB mulai tahun 2012 akan mendapatkan ijazah tak
hanya akreditasi BAN-PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB
telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi
secara resmi.
Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik
ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama.
Sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335
institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi
terpopuler di Indonesia. Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup
Asia, dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200
Colleges and Universities in the world).
Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009,
THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya
perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat
pertama sendiri diduduki oleh MIT. Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama,
peringkat
yang ditempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural
Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia
yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings.
Pada tahun 2009, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-21 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2010, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-30 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2011, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-26 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-41 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2012, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan
ITB peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural
Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN bidang IPA tahun 2009, ITB merupakan
perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi dari 422.159 peserta ujian. Sebagai gambaran
untuk tahun 2007 nilai rata-rata ujian seleksi masuk yang diterima di ITB adalah 808,82; disusul
berikutnya UI (762,85), Unair (723,01), ITS (719,70), UGM (673,52).
Tahun 2008 ITB (826,01), UGM (774,09), Unair (742,60), UI (732,20), ITS (709,86).
Tahun 2009 ITB (92,54), UGM (88,88), UI (87,11), ITS (83,55), Unair (83,36).
Sedangkan pada tahun 2012, ITB memperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu 788,34; disusul UI
(735,94), UGM (677,63), ITS (675,53), dan Unair di urutan ke lima.
Fakultas/sekolah dan program studi
Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang di dalamnya terdapat beberapa Program Studi (dulu
departemen), baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit
pendidikan yang memiliki beberapa program studi namun keilmuan-keilmuan yang ada di program
studi itu tidak terlalu jauh. Misalkan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB yang memiliki
5 program studi, memang batas keilmuannya cukup dekat, yaitu di lingkup keelektroteknikan
(Teknik Elektro, Telekomunikasi, dan Tenaga Listrik), serta di lingkup Computer Science (Teknik
Informatika dan Sistem Teknologi Informasi). Oleh karena itu, meskipun jumlah program studi di
dalamnya semakin banyak, istilah 'sekolah' tersebut tidak diubah menjadi 'fakultas'. Namun
demikian, secara administratif tidak ada perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah,
dengan kata lain perbedaan Fakultas dengan Sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi belaka.
Keduanya dipimpin oleh seorang Dekan dengan dibantu oleh 2 orang Wakil Dekan, yaitu Wakil
Dekan bidang Akademik dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Matematika (MA) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
Fisika (FI) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
Kimia (KI) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
Astronomi (AS) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
Aktuaria - S2
Sains Komputasi - S2
Sekolah Farmasi (SF)
Sains dan Teknologi Farmasi (FA) - S1
Farmasi Klinis dan Komunitas (FK) - S1
Program Studi Profesi Apoteker
Program Pasca Sarjana Farmasi - S2, dan S3
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
Biologi (BI) - S1, S2, dan S3
Mikrobiologi (BM) - S1
Rekayasa Hayati (BE) - S1
Rekayasa Pertanian - S1
Rekayasa Kehutanan - S1
Biomanajemen - S2
Bioteknologi - S2
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
Teknik Geologi (GL) - S1, S2, dan S3
Teknik Geodesi dan Geomatika (GD) - S1, S2, dan S3
Meteorologi (ME) - S1
Oseanografi (OS) - S1
Teknik Air Tanah - S2
Sains Kebumian - S2, dan S3
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
Teknik Pertambangan (TA) - S1, S2, dan S3
Teknik Perminyakan (TM) - S1, S2, dan S3
Teknik Geofisika (TG) - S1, S2, dan S3
Teknik Metalurgi (MG) - S1, S2, dan S3
Teknik Geothermal - S2
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
Teknik Kimia (TK) - S1, S2, dan S3
Teknik Fisika (TF) - S1, S2, S2 Instrumentasi dan Kontrol, dan S3
Teknik Industri (TI) - S1, S2, dan S3
Manajemen Rekayasa Industri (MRI) - S1
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
Teknik Mesin (MS) - S1, S2, dan S3
Aeronotika dan Astronotika (AE) - S1, S2, dan S3
Teknik Material (MT) - S1, S2, dan S3
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
Teknik Elektro (EL) - S1, S2, dan S3
Informatika (IF) - S1, S2, dan S3
Teknik Tenaga Listrik (EP) - S1, S2, dan S3
Teknik Telekomunikasi (ET) - S1, S2, dan S3
Sistem dan Teknologi Informasi (II) - S1, S2, dan S3
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
Arsitektur (AR) - S1, S2, dan S3
Perencanaan Wilayah dan Kota (PL) - S1, S2, dan S3
Program Magister Studi Pembangunan - S2
Program Magister & Doktor Transportasi - S2, S3
Program Magister Studi Pertahanan - S2
Program Magister Rancang Kota - S2
Program Magister Perencanaan Kepariwisataan - S2
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
Manajemen (MB) - S1
Program Magister Sains Manajemen - S2
Program Magister Administrasi Bisnis - S2
Program Doktor Sains Manajemen - S3
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Seni Rupa (SR) - S1
Kriya (KR) - S1
Desain Komunikasi Visual (DKV) - S1
Desain Interior (DI) - S1
Desain Produk (DP) - S1
Program Magister Seni Rupa - S2
Program Magister Desain - S2
Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain - S3
Rumpun Agama
Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
Persekutuan Mahasiswa Kristen "PMK" (Christian Student Fellowship)
Keluarga Mahasiswa Katolik "KMK" (Catholic Student Society)
Keluarga Mahasiswa Hindu "KMH" (Hindu Student Society)
Keluarga Mahasiswa Buddha "Dhammanano" (Buddhist Student Society)
Rumpun Keilmuan
ShARE ITB
Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan "PSIK" (Societal Study Union)
Majalah Ganesha – Kelompok Studi Sejarah, Ekonomi dan Politik ITB
Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB
Institut Sosial Humaniora "Tiang Bendera" ITB
Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
Rumpun Pendidikan
Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA"
Unit Robotika
U-Green ITB
Techno Enterpreneur Club
Student English Forum "SEF"
Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB (Student Regiment Battalion I/ITB)]
Pramuka ITB (Gudep 06005-06006)
Liga Film Mahasiswa "LFM" ITB
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) ITB
Ganesha Model United Nations Club
Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
Amateur Radio Club ITB - ARC ITB
Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha "KMPA"
Rumpun Seni Dan Budaya
ITB Dance and Performance Art Community (INFINITY)
Unit Kebudayaan Aceh (UKA)
Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU)
Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS)
Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR-ITB)
Unit Kesenian Minangkabau (UKM)
Unit Kebudayaan Jepang (UKJ)
Unit Kebudayaan Irian (UKIR) ITB
Unit Kebudayaan Banten DEBUST ITB
Unit Kebudayaan Betawi
Unit Budaya Lampung (UBALA)
ITB Students Orchestra (ISO)
Unit Apresiasi Musik (apres!) ITB
Studi Teater Mahasiswa (STEMA)
Serumpun Mahasiswa Bangka Belitung
Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa
Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB)
Mahasiswa Bumi Sriwijaya (MUSI)
Maha Gotra Ganesha (MGG)
Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
Lingkung Seni Sunda (LSS)
Lingkar Sastra ITB
Paguyuban Seni Budaya Jawa Timuran - Loedroek ITB
Keluarga Paduan Angklung ITB
Keluarga Mahasiswa Jambi ITB - Siginjai (KMJ ITB)
ITBJazz
Rumpun Media
Tabloid Mahasiswa Boulevard
Radio Kampus - ITB community radio
Pers Mahasiswa (Persma) ITB
GaneshaTV (GTV)
8EH Radio ITB
Rumpun Olah Raga dan Kesehatan
Unit Tenis ITB
Unit Renang dan Polo Air (URPA)
Unit Judo ITB
Unit Capoeira Quizumba (UCI) ITB
Unit Bola Voli (UBV)
Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB
Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
Tarung Drajat (Boxer)
Unit Taekwondo
Atletik Ganesha (ATLAS)
Aikido
Syufu Taeshukan Hent Lanah ITB
Unit Softball
Satuan Kegiatan Olah Raga (SKOR) Hoki ITB
Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
Persatuan Catur Mahasiswa ITB
Perisai Diri
Unit Panahan PASOPATI ITB
Unit Selam Nautika ITB
Unit Kendo ITB
Shorinji Kempo ITB
Unit Karate (Bandung Karate Club) cabang ITB
Bela Diri Hikmatul Iman Ranting ITB
Ganesha Bicycler
Unit Aktivitas Bridge (UAB)
Himpunan Mahasiswa Jurusan
HIMABIO "NYMPHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Biologi, "Nymphaea")
HIMAFI ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika)
HIMAMIKRO "ARCHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi, "Archaea")
HIMASTRON ITB (Himpunan Mahasiswa Astronomi)
HIMATEK ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)
HIMATG "TERRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika)
HIMATIKA ITB (Himpunan Mahasiswa Matematika)
HME ITB (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik)
HMF "Ars Praeparandi" ITB (Himpunan Mahasiswa Farmasi)
HMFT ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik)
HMIF ITB (Himpunan Mahasiswa Informatika)
HMK AMISCA ITB (Himpunan Mahasiswa Kimia)
HMM ITB (Himpunan Mahasiswa Mesin)
HMME "Atmosphaira" (Himpunan Mahasiswa Meteorologi) ITB
HMO "TRITON" (Himpunan Mahasiswa Oseanografi) ITB
HMP PANGRIPTA LOKA ITB (Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka)
HMRH ITB (Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati)
HMS ITB (Himpunan Mahasiswa Sipil)
HMT ITB (Himpunan Mahasiswa Tambang)
HMTG "GEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" ITB)
HMTL ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)
HMTM "PATRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Perinyakan)
IMA-G (Ikatan Mahasiswa Arsitektur - Gunadharma)
IMG ITB (Ikatan Mahasiswa Geodesi)
IMMG ITB (Ikatan Mahasiswa Metalurgi ITB)
KMKL ITB (Keluarga Mahasiswa teknik Kelautan ITB)
KMPN ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan)
KM-SBM ITB (Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen)
KMSR ITB (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa)
MTI ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri)
MTM ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Material)
0 comments:
Post a Comment